Rabu 26 Feb 2020 10:06 WIB

Infeksi Virus Corona Menembus 1.145 Kasus di Korsel

Kasus baru virus corona meningkat di Korsel dengan kematian mencapai 11 orang.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
 Petugas berpakaian pelindung lengkap membawa pasien yang terinfeksi virus corona dari ambulan ke Kyungpook National University Hospital di Daegu, Korea Selatan. Di Daegu, tercatat puluhan kasus terdeteksi, merujuk pada jemaat gereja.
Foto: Kim Jong-un/Yonhap via AP
Petugas berpakaian pelindung lengkap membawa pasien yang terinfeksi virus corona dari ambulan ke Kyungpook National University Hospital di Daegu, Korea Selatan. Di Daegu, tercatat puluhan kasus terdeteksi, merujuk pada jemaat gereja.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) mengumumkan lonjakan infeksi virus corona baru atau Covid-19 menjadi 1.145 kasus, Rabu (26/2). KCDC melaporkan 169 kasus baru, dan laporan kematian di seluruh Korsel kini mencapai 11 orang.

"Seorang lelaki Mongolia berusia 30-an menjadi warga negara asing pertama yang menjadi korban wabah tersebut," kata pernyataan KCDC dikutip Channel News Asia, Rabu. Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa ia berada di rumah sakit Korsel menunggu transplantasi hati.

Baca Juga

Dari laporan KCDC, sebagian besar atau sekitar 90 persen dari infeksi baru berada di kota terbesar keempat Korsel, Daegu. Pusat penyebaran juga muncul di provinsi tetangga Daegu, yakni Gyeongsang Utara.

Di antara orang yang terinfeksi, kedua wilayah itu menyumbang lebih dari 80 persen dari total kasus nasional. Infeksi itu dikaitkan dengan Gereja Shincheonji Yesus, entitas yang sering dituduh sebagai aliran sesat.

Seorang anggota gereja, perempuan berusia 61 tahun menderita demam pada 10 Februari. Namun ia tetap menghadiri setidaknya empat kebaktian gereja di Daegu sebelum didiagnosis. Disinyalir, dialah yang menularkan virus corona kepada para anggota gereja dan warga setempat. 

Pemerintah setempat mengimbau pengikut Shincheonji menahan diri untuk tidak pergi ke luar rumah. Dengan meningkatnya kritik publik, pendiri Shincheonji Lee Man-hee mengatakan, kelompoknya akan memberikan daftar semua anggotanya kepada pemerintah agar mereka diuji virusnya.

Jalan-jalan Daegu yang berpenduduk 2,5 juta itu, sebagian besar sepi selama berhari-hari, selain adanya antrean panjang di beberapa toko yang menjual masker. Pihak berwenang mendesak masyarakat untuk ekstra hati-hati dan menyarankan warga untuk tinggal di rumah jika mereka mengalami demam atau gejala pernapasan.

Sejumlah acara dibatalkan atau ditunda karena wabah telah menyebar di negara dengan ekonomi terbesar ke-12 di dunia itu. Dari konser K-pop hingga awal musim sepak bola K-league termasuk kejuaraan World Team Table Tennis ditunda.

"Pemerintah akan memobilisasi semua sumber daya dan saran untuk mencoba mengendalikan wabah," ujar Perdana Menteri Korsel Chung Sye-kyun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement