REPUBLIKA.CO.ID, TAIWAN -- Pemerintah Taiwan mengatur pembelian masker per orang agar seluruh masyarakat dapat membeli dan memenuhi kebutuhan di tengah wabah pneumonia virus corona baru (COVID-19).
"Sistem medis Taiwan yang lengkap dan maju telah lama dikenal oleh masyarakat internasional. Bahkan dari pembelian masker secara berkelanjutan menunjukkan niat baik pemerintah Taiwan untuk menyediakan masker bagi orang-orang di Taiwan," kata pernyataan dari Kantor Dagang dan Ekonomi Taiwan (TETO), Rabu (26/2).
Pemerintah Taiwan secara serentak menggelar penjualan masker nasional dan meluncurkan pembelian dengan cara "sistem nama asli" mulai 6 Februari 2020. Semua orang di Taiwan dapat pergi ke apotek dan pusat kesehatan dengan "kartu asuransi kesehatan" untuk membeli masker sesuai jatah pembagian yang telah ditentukan.
Bahkan para warga asing di Taiwan dapat menikmati hak yang sama untuk membeli masker seperti penduduk di Taiwan dengan kartu izin tinggal atau kartu asuransi kesehatan. Pengaturan itu dilakukan agar setiap orang tidak perlu khawatir tidak bisa membeli masker. Harga masker pun tidak akan naik sewenang-wenang seperti yang terjadi di beberapa negara lainnya.
Selama wabah COVID-19 berlangsung, di banyak negara masker menjadi sulit didapatkan dan harganya pun menjadi naik secara drastis. Wabah COVID-19 yang berasal dari Wuhan, China telah menyebar ke seluruh dunia. Hingga Senin (24/2) sudah ada 28 kasus virus corona terkonfirmasi di Taiwan.