REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Iran telah meminta otoritas di negara tersebut untuk membatalkan atau menangguhkan kegiatan salat Jumat Hal itu sehubungan dengan kian merebaknya virus Corona tipe baru, Covid-19.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Kianaoush Jahanpour mengatakan semua bentuk sidang harus dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut. "Dia menambahkan 15 laboratorium medis akan dibuka dalam pekan depan untuk mendiagnosis infeksi virus Corona baru," kata kantor berita IRNA dalam laporannya pada Kamis (26/2).
Hingga berita ini ditulis, Iran telah mencatat 19 kematian akibat Covid-19. Mereka masih menangani lebih dari 130 pasien yang terinfeksi.
Dengan jumlah tersebut, Iran menjadi pusat wabah Covid-19 di Timur Tengah. Kuwait, Irak, Bahrain, Oman, Lebanon, Uni Emirat Arab, Afghanistan, dan Pakistan semuanya telah melaporkan kasus Covid-19 yang melibatkan orang setelah bepergian ke Iran.
Sebanyak sembilan negara di sekitar Iran seperti Irak, Turki, Afghanistan, Pakistan, dan Armenia telah menutup perbatasannya dengan Iran. Hal itu dilakukan guna mencegah penyebaran wabah Covid-19.