Ahad 01 Mar 2020 11:26 WIB

Kematian Pertama Corona Buat AS Tingkatkan Pencegahan

Pasien meninggal di AS mengalami sakit kronis sebelum tertular Covid-19.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolanda
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang pria dari negara bagian Washington berusia 50-an menjadi kematian pertama Amerika Serikat dari virus corona, Sabtu (29/2). Kasus ini membuat Pemerintahan Presiden Donald Trump meningkatkan upaya untuk memerangi penyebaran wabah secara global.

"Ini adalah hari yang menyedihkan ketika kita mengetahui seorang warga Washington telah meninggal karena COVID-19. Hati kami tertuju pada keluarga dan teman-temannya," kata gubernur negara bagian Washington, Jay Inslee.

Baca Juga

Inslee menyatakan, atas peristiwa itu, pemerintah negara bagian telah memperkuat kesiapsiagaan. Mereka akan merespons lebih cepat untuk menjaga keadaan warga dari penyebaran virus corona.

"Kami memperkuat kesiapsiagaan dan upaya respons kami untuk menjaga warga Washington sehat, aman, dan terinformasi," ujar Inslee.

Pasien meninggal tersebut mengalami sakit kronis sebelum tertular COVID-19. Dia meninggal di Rumah Sakit Evergreen Health di Kirkland, dekat Seattle. Kepala unit penyakit menular Departemen Kesehatan Washington, Jeffrey Duchin, menyatakan, hingga saat ini mereka tidak yakin bagaimana dia terkena virus corona.

Washington telah mencatat dua kasus dugaan korona virus di fasilitas perawatan jangka panjang Kirkland. Tempat itu pun menemukan lebih dari 50 penduduk dan staf yang menunjukkan gejala.

"Pada titik ini kami tidak memiliki transmisi komunitas luas yang tersebar secara lokal. Kami memiliki transmisi yang terkait dengan wabah di fasilitas perawatan jangka panjang ini," kata Duchin.

Kasus dugaan di fasilitas Kirkland adalah seorang pekerja kesehatan berusia 40-an yang dalam kondisi baik. Sedangkan satu orang lainnya merupakan wanita berusia 70-an yang tinggal di sana dan dalam kondisi serius.

Sedangkan secara luas, Ketua House of Representatives Nancy Pelosi mengatakan, anggota parlemen akan mengeluarkan peraturan tentang virus corona pekan depan. "Untuk memajukan paket tambahan dana darurat yang kuat yang sepenuhnya membahas skala dan keseriusan krisis kesehatan masyarakat ini," ujarnya.

Sebagian besar kasus di AS terjadi pada warga yang dipulangkan dari China, tempat virus tersebut berasal. Namun, pejabat kesehatan masyarakat juga telah mengidentifikasi kasus-kasus di Kalifornia, Washington, dan Oregon yang tidak memiliki hubungan langsung dengan sumber virus di China.

"Kami masih menilai risiko umum untuk publik Amerika rendah dan itu termasuk penghuni fasilitas perawatan jangka panjang," kata kepala divisi Penyakit Imunisasi dan Pernafasan di Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Nancy Messonier.

Messonnier mengatakan badan itu akan mengirim tim untuk mendukung penyelidikan di Kalifornia dan Washington. Mereka akan menginvestigasi tentang bagaimana pasien tertular virus dan membantu melacak siapa lagi yang mungkin terpapar.

Hingga pekan ini, CDC telah menghitung 15 kasus yang dikonfirmasi di enam negara bagian AS sejak 21 Januari. Sebagian besar kontak dengan individu saat bepergian di China. Hanya dua transmisi orang-ke-orang yang didokumentasikan di antara mereka, keduanya di antara pasangan menikah.

CDC melaporkan terjadi tambahan 47 kasus telah dikonfirmasi. Penambahan ini ditemukan di antara orang-orang yang baru saja dipulangkan, baik dari kapal pesiar Diamond Princess yang dikarantina di Jepang atau dari kota Wuhan di China.

Melalui temuan itu, CDC menyatakan, munculnya infeksi yang ditularkan secara lokal menunjukan pihak berwenang perlu memperluas fokus dalam mendeteksi sejumlah kasus. Mereka perlu mengidentifikasi kontak dekat dan mengisolasi untuk menekankan pencegahan yang lebih besar di kalangan masyarakat luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement