REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Irak mengumumkan lima kasus tambahan virus corona, empat di Baghdad dan satu di Provinsi Babel. Kementerian Kesehatan pada Sabtu (29/2) mengatakan, kasus baru ini menambah jumlah total kasus di negara tersebut menjadi 13.
Kelima orang itu baru saja tiba dari negara tetangga Iran dan kini berada di fasilitas karantina, katanya. Sebelumnya pada Rabu Irak melarang pertemuan masyarakat dan melarang masuk pelancong asal Kuwait dan Bahrain, serta melarang perjalanan dengan rute sembilan negara. Irak terikat hubungan keagamaan dan budaya dengan Iran, yang menjadi salah satu negara paling terdampak virus corona di luar China.
Menurut Kementerian Kesehatan, seluruh 13 kasus virus corona terkait dengan Iran. Kasus pertama terdeteksi pada seorang mahasiswa Iran, yang sejak itu langsung dipulangkan dan 12 kasus lainnya yakni warga Irak yang baru saja mengunjungi Iran.