Ahad 01 Mar 2020 13:50 WIB

Samsung Tutup Satu Pabrik Akibat Virus Corona

Penutupan terjadi setelah seorang pekerja dinyatakan positif terkena virus corona.

Rep: Dwina Agustina/ Red: Andi Nur Aminah
 Petugas berpakaian pelindung lengkap membawa pasien yang terinfeksi virus corona (ilustrasi)
Foto: Kim Jong-un/Yonhap via AP
Petugas berpakaian pelindung lengkap membawa pasien yang terinfeksi virus corona (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Samsung Electronics menutup salah satu pabrik perangkat selulernya di Korea Selatan. Penutupan terjadi setelah seorang pekerja dinyatakan positif terkena virus corona.

Laporan kantor berita Yonhap, menyatakan pejabat perusahaan memberi tahu penutupan telah dilakukan di pabrik di Gumi, dekat dengan Daegu. Wilayah itu menjadi tempat sebagian besar kasus virus korona terjadi di Korea Selatan.

Baca Juga

Lantai tempat karyawan yang terinfeksi bekerja akan dibuka kembali pada Selasa (3/3) sore. Hingga saat ini Samsung belum mau memberikan komentar atas kabar penutupan pabrik tersebut.

Korea Selatan melaporkan 376 kasus tambahan virus corona pada Ahad (1/3). Dengan tambahan itu jumlah total infeksi menjadi 3.526 kasus dengan angka kematian telah mencapai 17 orang.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) menyatakan, dari 376 kasus baru, 333 berada di Daegu dan 26 dilaporkan di provinsi tetangga Gyeongsang Utara. Sedangkan ibu kota, Seoul, melaporkan lima kasus infeksi.

Sejak meningkatkan tingkat peringatan virus menjadi "merah" pada pekan lalu, otoritas kesehatan telah memfokuskan pada penghentian penyebaran virus di Daegu dan Provinsi Gyeongsang Utara. Wilayah itu menyumbang lebih dari 87 persen dari total infeksi virus di Korea Selatan.

Jumlah kasus yang dikonfirmasi diperkirakan akan meningkat dalam beberapa hari mendatang. Hal ini karena otoritas kesehatan telah mulai menguji lebih dari 210 ribu anggota Gereja Shincheonji Yesus di Daegu. Hingga Ahad pagi, pemerintah telah melakukan tes pada 32.422 orang di seluruh negeri, sementara 61.037 orang secara total dinyatakan negatif. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement