Ahad 01 Mar 2020 14:15 WIB

Tingkat Polusi di China Menurun Karena Wabah Virus Corona

NASA mencatat penurunan nitrogen dioksida di Cina pertama kali tercatat di Wuhan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas dengan pakaian pelindung bekerja di depan layar yang menunjukkan pergerakan saham di Shanghai Stock Exchange, Shanghai, China, Jumat (14/2). Investor mulai ‘kembali’ ke pasar berkembang, di tengah kekhawatiran tentang dampak virus corona terhadap pertumbuhan ekonomi global.
Foto: AP Photo
Petugas dengan pakaian pelindung bekerja di depan layar yang menunjukkan pergerakan saham di Shanghai Stock Exchange, Shanghai, China, Jumat (14/2). Investor mulai ‘kembali’ ke pasar berkembang, di tengah kekhawatiran tentang dampak virus corona terhadap pertumbuhan ekonomi global.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Citra satelit menunjukkan penurunan tingkat polusi di China yang sangat dramatis. Penurunan polusi ini disebabkan oleh wabah virus Corona, yang mendorong terhentinya aktivitas produksi di sejumlah pabrik.

Dalam peta NASA menunjukkan terjadinya penurunan level nitrogen dioksida, yang merupakan gas berbahaya yang berasal dari kendaraan bermotor dan industri. Ilmuwan NASA menyatakan, penurunan level nitrogen dioksida pertama kali terlihat di sekitar Wuhan yang merupakan titik awal wabah virus Corona. Penurunan gas tersebut kemudian menyebar ke seluruh China.

Baca Juga

NASA membandingkan tingkat polusi China pada dua bulan pertama tahun 2019 dengan periode yang sama pada 2020. Badan antariksa ini mencatat bahwa penurunan tingkat polusi udara salah satunya disebabkan oleh pembatasan operasional transportasi dan kegiatan bisnis.

"Ini adalah pertama kalinya saya melihat penurunan yang sangat dramatis di area seluas itu," ujar seorang peneliti kualitas udara di Goddard Space Flight Center NASA, Fei Liu, dilansir BBC.

Liu mengatakan, sebelumnya dia telah mengamati penurunan kadar nitrogen dioksida selama resesi ekonomi pada 2008. Ketika itu penurunan kadar gas tersebut terjadi secara bertahap.

NASA mencatat, sebelumnya perayaan Tahun Baru Imlek pada akhir Januari dan awal Februari telah dikaitkan dengan penurunan tingkat polusi. Tetapi biasanya, tingkat polusi kembali meningkat setelah perayaan liburan Imlek selesai.

"Tahun ini, tingkat pengurangan lebih signifikan daripada tahun-tahun terakhir dan itu telah berlangsung lebih lama. Saya tidak terkejut karena banyak kota di seluruh negeri telah mengambil tindakan untuk meminimalkan penyebaran virus," ujar Liu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement