Ahad 01 Mar 2020 18:35 WIB

Yunani Halangi Hampir 10 Ribu Imigran Masuk Eropa

Yunani telah menghalangi hampir 10 ribu imigran ilegal yang ingin masuk Uni Eropa

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
Pengungsi dan imigran berdatangan ke Eropa lewat laut di Pulau Lesbos, Yunani. Yunani telah menghalangi hampir 10 ribu imigran ilegal yang ingin masuk Uni Eropa. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Pengungsi dan imigran berdatangan ke Eropa lewat laut di Pulau Lesbos, Yunani. Yunani telah menghalangi hampir 10 ribu imigran ilegal yang ingin masuk Uni Eropa. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA - Pemerintah Yunani mengatakan mereka menghalangi hampir 10 ribu imigran 'ilegal' yang ingin masuk Uni Eropa dari Turki. Langkah tersebut dilakukan pada Sabtu dan Ahad pagi. Pernyataan ini disampaikan satu hari setelah sekitar 13 ribu imigran berkumpul di perbatasan Turki-Yunani.

"Dari pukul 06.00 Sabtu pagi sampai 06.00 Ahad pagi waktu setempat sebanyak 9.972 orang yang masuk secara ilegal dialihkan dari wilayah Avros," kata Deputi Menteri Pertahanan Yunani Alkiviadis Stefanis kepada stasiun televisi Skai dilansir Deutsche Welle, Ahad (1/3).

Baca Juga

Turki telah mengumumkan mereka tidak lagi berusaha menghentikan pengungsi yang ingin masuk ke Eropa. Stefanis mengatakan semua imigran gagal masuk Eropa. Tapi Turki mengklaim lebih dari 76 ribu berhasil menyeberang ke Yunani.

"Pada pukul 09.55 sejumlah imigran meninggalkan negara kami via Edirne 76.358 orang," cicit Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu di Twitter.

Pada Sabtu malam dan Ahad pagi sebagian imigran berhasil menyeberang ke Yunani. Deutsche Welle melaporkan 220 pengungsi tiba di pinggir pantai Lesbos dan sudah dibawa ke kamp-kamp pengungsi. 

Kantor berita Reuters melaporkan dalam 24 jam terakhir lebih dari 500 imigran mungkin telah berhasil menyeberang dari Turki ke Yunani. Saat ini masih ada ribuan imigran yang berada di perbatasan Turki.

"Di berita kami mendengar perbatasan dibuka. Sekarang kami menyadari itu semua hanya permainan politik," kata salah satu pengungsi kepada Deutsche Welle.

Bulgaria yang juga berbatasan dengan Turki mengatakan tidak ada satu pun imigran ilegal yang masuk ke perbatasan mereka. Sementara itu badan perlindungan perbatasan Uni Eropa, Frontex, mengatakan mereka memberlakukan 'siaga tinggi' di perbatasan Turki. 

Ini karena masih ada ribuan imigran yang mencoba masuk Uni Eropa. Frontex menambah bantuan mereka untuk Yunani. "Kami meningkatkan kesiagaan di semua perbatasan dengan Turki ke level tinggi," kata juru bicara Frontex.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement