Ahad 01 Mar 2020 22:25 WIB

Turki Buka Perbatasan, Migran Serbu Yunani

Migran gunakan perbatasan yang berpori untuk memasuki Yunani dari Turki

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pengungsi berjalan di perbatasan Turki-Yunani pada Ahad (1/3). Turki memutuskan untuk tak lagi menghalangi arus imigran ke Eropa.
Foto: Erdem Sahin/EPA
Pengungsi berjalan di perbatasan Turki-Yunani pada Ahad (1/3). Turki memutuskan untuk tak lagi menghalangi arus imigran ke Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, KASTANIES - Yunani menempatkan perbatasannya dalam keamanan maksimum pada Ahad (1/3). Langkah ini diambil setelah ratusan migran menggunakan perbatasan yang berpori untuk memasuki negara itu dari Turki.

Ribuan migran mencari jalan masuk menuju Eropa melalui Yunani setelah Ankara melonggarkan pergerakan mereka. Setidaknya 500 orang telah tiba melalui laut di tiga pulau Yunani yang dekat dengan pantai Turki dalam beberapa jam pada Ahad pagi, kata polisi.

Baca Juga

Di daratan lebih jauh ke utara, para migran bergerak menyeberangi sungai ke sisi Yunani di Kastanies. Wartawan Reuters melihat kelompok hingga 30 orang, termasuk seorang ibu Afghanistan dengan bayi berusia lima hari, di sisi jalan, setelah mengarungi sungai beberapa jam sebelumnya.

Turki mengatakan pada Kamis bahwa Ankara tidak akan lagi menahan ratusan ribu pencari suaka di wilayahnya dari mencapai Eropa meskipun kesepakatan bersama dengan Uni Eropa pada 2016. Perubahan sikap Turki terjadi setelah serangan udara yang menewaskan 33 tentara Turki di sebelah barat laut Suriah. Ankara telah mengerahkan pasukan untuk membantu mengamankan perbatasannya melawan gelombang baru pengungsi dari perang saudara Suriah.

Turki mengatakan dana yang dijanjikan oleh Uni Eropa untuk membantunya menangani 3,7 juta pengungsi Suriah yang sudah berada di negara itu lambat tiba. Ankara telah mengancam beberapa kali di masa lalu untuk membuka pintu jika tidak menerima lebih banyak bantuan.

Pengumuman bahwa Ankara telah berhenti membendung para migran di dalam negara itu memicu serbuan langsung ke perbatasannya dengan dengan anggota Uni Eropa, Yunani. Krisis itu merupakan ujian terberat bagi Yunani sejak krisis keuangan 2015 dan mempertajam ketegangan jangka panjang dengan Turki.

Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis akan memimpin pertemuan dewan keamanan nasional pada Ahad. Pesan teks otomatis yang dikirim ke telepon seluler di daerah perbatasan utara Yunani mengatakan negara itu telah meningkatkan keamanannya secara maksimal, mendesak orang untuk tidak mencoba masuk.

TV Yunani Skai mengatakan orang Yunani menggunakan pengeras suara di daerah perbatasan Kastanies untuk memberi tahu para migran, dalam bahasa Inggris dan Arab, menyerukan "Perbatasan ditutup".

Ketegangan meningkat di Kastanies, di perbatasan timur laut Yunani dengan Turki, pada Sabtu. Ketegangan meningkat setelah polisi antihuru hara menggunakan gas air mata untuk mengusir ratusan migran yang ingin masuk dari Turki.

Sebuah sumber pemerintah Yunani menyebutkan jumlah orang yang berkumpul di perbatasan pada Ahad mencapai 3.000 orang. Organisasi Internasional untuk Migrasi memperkirakan jumlahnya mencapai 13 ribu.

Beberapa migran melemparkan batu, batang logam, serta tabung gas air mata genggam ke arah wilayah Yunani. Demikian kata sumber pemerintah Yunani. "Kemarin ada 9.600 upaya untuk melanggar perbatasan kami dan semuanya berhasil diatasi," kata Wakil Menteri Pertahanan Alkiviadis Stefanis kepada Skai TV Yunani.

Yunani mengatakan ada kesengajaan di perbatasannya dan menuduh Turki secara aktif membimbing para migran. "Bukan saja mereka tidak menghentikan mereka, tetapi mereka membantu mereka," kata Stefanis kepada Skai.

Uni Eropa mengatakan mendukung Yunani dan tetangganya, Bulgaria, yang juga berbagi perbatasan dengan Turki dalam melindungi perbatasan luar blok 27 negara itu. Kelompok itu juga mengucapkan belasungkawa kepada Turki atas serangan udara yang mematikan dan mengatakan siap untuk meningkatkan dukungan kemanusiaan.

Sejauh ini tidak ada migran yang mencoba menyeberang ke Bulgaria dari Turk. Tetapi ketegangan meningkat di titik-titik persimpangan Turki-Yunani yang sangat dekat dengan wilayah Bulgaria. Oleh karena itu Sofia telah memperkuat patroli perbatasan terhadap setiap upaya masuk secara ilegal, kata Menteri Pertahanan Krasimir Karakachanov kepada radio nasional.

Yunani adalah pintu gerbang utama bagi ratusan ribu pencari suaka ke Eropa pada 2015 dan 2016. Sudah ada lebih dari 40 ribu migran di pulau-pulau Aegean, yang tinggal di kamp-kamp yang sangat padat dan kondisi kotor.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement