REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pada 2 Maret 2000, Inggris memutuskan untuk tidak mengekstradisi mantan diktator Cile, Jenderal Augusto Pinochet. Inggris memutuskan tidak akan mengekstradisi Pinochet dengan tuduhan pelanggaran HAM.
Setelah 16 bulan perdebatan hukum, Menteri Dalam Negeri Inggris kala itu, Jack Straw memutuskan untuk membebaskan Jenderal Pinochet untuk pergi dari Inggris. Jet Angkatan Udara Cile kemudian lepas landas dari RAF Waddington di Lincolnshire pada pukul 13.15 dengan membawa jenderal 84 tahun di dalamnya.
Pinochet kala itu diperkirakan akan tiba di Cile untuk disambut pahlawan dari para pendukung. Jenderal Pinochet ditangkap di London pada Oktober 1998 atas permintaan hakim Spanyol Baltasar Garzon yang berusaha mengadilinya atas pelanggaran hak asasi manusia selama 17 tahun kekuasaannya di Cile.
Chile Democratico, sekelompok orang buangan Cile di Inggris, mengatakan Menteri Dalam Negeri Inggris gagal mengedepankan hak asasi manusia. Mereka menuduh pemerintah Inggris dan Cile membuat skenario baru.
Straw membuat keputusan setelah memeriksa ulang laporan medis yang diajukan pada Pinochet pada Januari. Berbicara kepada anggota parlemen di House of Commons tak lama setelah kepergian Jenderal Pinochet, Straw mengatakan dia tahu sang jenderal sekarang tidak mungkin diadili.
"Saya terdorong pada kesimpulan bahwa persidangan atas dakwaan terhadap Senator Pinochet, betapapun diinginkan, tidak mungkin lagi," kata Straw seperti dikutip BBC History, Senin (2/3).
Dengan kediktatorannya, Augusto Pinochet tidak pernah diadili. Pada Juli 2002, Mahkamah Agung Cile menguatkan vonis kontroversial yang membuatnya tidak layak secara mental untuk diadili atas kejahatan hak asasi manusia.
Beberapa hari kemudian Jenderal Pinochet mengundurkan diri dari jabatannya sebagai senator seumur hidup di parlemen Cile dengan alasan kesehatan. Jenderal Pinochet meninggal pada usia 91 tahun di Santiago pada Desember 2006.
Terlepas dari catatan hak asasi manusianya, banyak orang Cile mencintainya. Warga Cile banyak yang mengatakan Pinochet menyelamatkan negara dari Marxisme. Kendati demikian, banyak pendukung setia meninggalkannya setelah Pinochet terbukti mencuri sekitar 27 juta dolar AS dalam rekening bank rahasia yang sedang diselidiki pada saat kematiannya.