Senin 02 Mar 2020 12:45 WIB

Dua Karyawan Amazon.com Terinfeksi Virus Corona

Amazon mengimbau karyawannya tidak melakukan perjalanan ke negara terdampak corona.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Amazon.com
Foto: BBC
Amazon.com

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Dua karyawan Amazon.com di Milan, Italia terinfeksi virus corona dan sedang menjalani karantina. New York Times melaporkan, karyawan Amazon tersebut terinfeksi virus corona pada Ahad lalu.

"Kami memberikan dukungan kepada karyawan yang terkena dampak (virus corona) yang berada di Milan, sekarang mereka berada dalam karantina," ujar juru bicara Amazon, Dan Perlet.

Pada Jumat lalu, Amazon mengimbau kepada para karyawannya agar tidak melakukan perjalanan di Amerika Serikat (AS) maupun negara lain, terutama yang terkena dampak cukup parah akibat wabah virus corona. Perusahaan akan mengubah metode perekrutan karyawan dengan melakukan wawancara secara online.

Amerika Serikat telah meningkatkan larangan perjalanan, dan mendesak warga AS untuk tidak melakukan perjalanan ke wilayah Veneto dan Lombardy di Italia. Diketahui, Italia merupakan negara di luar Cina yang terkena dampak wabah virus korona cukup parah.

Jumlah kasus virus corona di Italia naik hampir dua kali lipat dalam kurun waktu 48 jam. Kepala Badan Perlindungan Sipil Italia, Angelo Borelli mengatakan, sejak dimulainya epidemi korona di negara itu sudah ada 1694 orang yang positif korona, termasuk mereka yang sudah tewas dan sembuh.

Jumlah pasien positif corona di Italia pada Ahad (1/3) bertambah jadi 34 setelah lima pasien dinyatakan meninggal dunia. Semua pasien yang meninggal dunia pada Ahad berada di kawasan utara yakni di Lombardy, Emlia-Romagna, dan Veneto.

Borelli mengatakan, sebanyak 779 pasien masih dirawat di rumah sakit di mana 140 di antaranya menjalani perawatan intensif. Sehari sebelumnya jumlah yang dirawat ada 506, di mana 105 pasien di antaranya dirawat secara intensif. Di satu sisi, Borelli mengungkapkan ada 83 orang yang berhasil sembuh dari penyakit tersebut sejak dimulainya epidemi korona di Italia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement