Senin 02 Mar 2020 13:47 WIB

Penyebaran Virus Corona ke Negara Lain Sulit Dibendung

Kepala Medis Australia sebut sulit cegah orang dengan gejala corona masuk negara lain

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Kepala Medis Australia sebut sulit cegah orang dengan gejala corona masuk negara lain. Ilustrasi.
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Handout via REUTERS
Kepala Medis Australia sebut sulit cegah orang dengan gejala corona masuk negara lain. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Kepala Medis Australia Brendan Murphy mengatakan sangat sulit untuk mencegah orang yang memiliki gejala virus corona masuk ke negara tertentu. Dia mengaku khawatir dengan wabah virus corona yang meluas di Korea Selatan dan Jepang.

"Tidak mungkin lagi untuk benar-benar mencegah datangnya kasus baru. Kami prihatin dengan Jepang dan Korea Selatan. Mereka bekerja keras untuk mengendalikan wabah," ujar Murphy.

Baca Juga

Australia melaporkan 29 kasus virus corona, termasuk satu kasus kematian. Warga negara Australia yang meninggal akibat virus corona adalah seorang penumpang di kapal Diamond Princess yang ditahan di Yokohama selama beberapa pekan. Dia dan istrinya yang juga terinfeksi virus corona telah dievakuasi ke Australia dan menerima perawatan intensif. Namun, pria tersebut dinyatakan meninggal dunia.

Australia melarang pendatang asing yang telah melakukan perjalanan melalui China. Selain itu, Australia juga melarang kedatangan pendatang dari Iran. Kedua larangan tersebut diberlakukan hingga 7 Maret.

Murphy mengatakan larangan perjalanan adalah salah satu cara untuk memperlambat masuknya virus corona di suatu negara. Dia mendesak warga Australia yang kembali dari Italia maupun Korea Selatan untuk melakukan karantina secara mandiri selama dua pekan.

Ribuan pendatang dan pelajar dari China telah dilarang masuk ke Australia. Larangan ini telah berdampak pada sektor pariwisata dan pendidikan yang bernilai 1,31 triliun dolar AS. Sejumlah ekonom telah memperingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi dapat menurun jika epidemi virus corona terus berlanjut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement