Senin 02 Mar 2020 21:14 WIB

China Janji Dukung Perjanjian Damai AS-Taliban

China berjanji mendukung perjanjian damai AS-Taliban di Afghanistan

Rep: Lintar Satria/ Red: Christiyaningsih
China berjanji mendukung perjanjian damai AS-Taliban di Afghanistan. Ilustrasi.
Foto: Pixabay
China berjanji mendukung perjanjian damai AS-Taliban di Afghanistan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - China berjanji mendukung perjanjian damai Amerika Serikat (AS)-Taliban di Afghanistan. Beijing juga menyerukan penarikan pasukan asing dengan 'tertib dan bertanggung jawab' demi menghindari kekosongan kekuasaan dan kemungkinan bangkitnya terorisme.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhou Lijian mengatakan proses rekonsiliasi harus 'dipimpin Afghanistan dan dimiliki Afghanistan'. Sejauh ini Taliban menolak bernegosiasi dengan pemerintah terpilih Afghanistan.

Baca Juga

"Kami menyambut baik perjanjian antara AS dan Taliban dan yakin ini resolusi politik final positif yang penting dalam isu Afghanistan," kata Zhou, Senin (2/3).

China berbagi perbatasan sempit dengan Afghanistan dan khawatir kekerasan serta kejahatan itu dapat mencapai wilayah Xinjiang. Wilayah itu telah ditutup setelah pemberontakan anti-pemerintah selama beberapa tahun.

China juga menyediakan bantuan kepada pemerintah Afghanistan. Mereka juga mencari untuk dengan membantu mengembangkan simpanan tembaga dan mineral Afghanistan.

Beijing berharap Afghanistan dapat stabil dan ekstremisme tidak masuk ke wilayah mereka. Hal ini bertentangan dengan keinginan AS untuk meninggalkan segera Afghanistan. China pun membangun hubungan dengan pemerintah di Kabul dan Taliban.

"China yakin pasukan asing yang ditempatkan di Afghanistan harus ditarik dengan cara yang tertib dan bertanggung jawab, yang akan memastikan kesiapan transisi situasi di Afghanistan, menghindari kekosongan keamanan, dan tidak meninggalkan celah bagi organisasi teroris untuk memperkuat diri," kata Zhou.

Zhou mengatakan China bersedia untuk 'terus mendukung, menjadi mediator dan fasilitator perdamaian dan proses rekonsiliasi di Afghanistan'. Ia menyinggung tentang hubungan baik dengan pemerintah Afghanistan sejak AS menggulingkan pemerintahan Taliban 18 tahun yang lalu.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement