REPUBLIKA.CO.ID., JAKARTA -- Riset teranyar mengungkap prediksi mengejutkan terkait proses penciptaan Bumi yang kita tinggali. Penelitian yang terbit di jurnal Science Advances menduga proses penciptaan Bumi terjadi lebih cepat dari yang selama ini diklaim ilmuwan.
Pemikiran konvensional menyarankan gagasan bahwa Bumi terbentuk melalui tabrakan acak benda-benda planet yang besar. Ketika benda-benda planet itu menabrak satu sama lain, mereka bergabung membentuk Bumi selama jangka waktu puluhan juta tahun.
Berdasarkan penelitian terbaru, proses penciptaan Bumi terjadi dengan mekanisme yang berbeda dan lebih cepat. Para peneliti memperkirakan ini terjadi sekitar lima juta tahun, rentang waktu yang sangat cepat dalam skala astronomi.
Tim peneliti menganalisis komposisi besi pada interior Bumi dan membandingkannya dengan benda-benda luar angkasa. Mereka menemukan komposisi inti Bumi sangat mirip dengan komposisi jenis meteorit tertentu yang bernama chondrites CI.
Jika Bumi terbentuk menurut teori awam tabrakan benda-benda planet, komposisi Bumi akan bercampur dan menunjukkan kemiripan dengan berbagai benda luar angkasa. Itu sebabnya riset menawarkan prediksi lain tentang proses terciptanya planet biru.
Dikutip dari laman Forbes, materi "sumber tunggal" tersebut menjadi dasar bagi penulis studi untuk membuat kesimpulan meyakinkan. Ada kemungkinan Bumi terbentuk dari konglomerasi debu yang cepat dari piringan akresi yang mengelilingi Matahari.
Menurut tim ilmuwan, bisa saja planet dengan proses penciptaan serupa ada di tempat lain pada semesta. Pengetahuan umum menyebutkan, Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu dan kehidupan muncul di atas permukaannya 3,5 miliar tahun silam.