Rabu 04 Mar 2020 09:48 WIB

Trump Berbicara dengan Pemimpin Taliban

Trump berbicara melalui telepon dengan kepala perunding Taliban Mullah Baradar Akhund

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
President Amerika Serikat Donald Trump berbicara melalui telepon dengan kepala perunding Taliban Mullah Baradar Akhund. Ilustrasi.
Foto: AP
President Amerika Serikat Donald Trump berbicara melalui telepon dengan kepala perunding Taliban Mullah Baradar Akhund. Ilustrasi.

WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berbicara melalui telepon dengan kepala perunding Taliban Mullah Baradar Akhund pada Selasa (3/3). Percakapan ini menjadi pertama kali yang diketahui publik antara seorang pemimpin AS dan seorang pejabat tinggi Taliban.

Kabar percakapan telepon ini diumumkan di Twitter oleh juru bicara Taliban dan kemudian dikonfirmasi oleh Trump. Perbicangan melalui telepon ini datang setelah tiga hari Utusan Khusus AS Zalmay Khalilzad menandatangani perjanjian untuk penarikan pasukan AS dari Afghanistan di Qatar.

Baca Juga

Kesepakatan yang menjadi sebuah langkah menuju mengakhiri perang terpanjang Amerika itu dapat meningkatkan tawaran Trump untuk masa jabatan kedua dalam pemilihan 3 November di AS. Trump telah menjadikan penarikan pasukan dari Afghanistan sebagai prioritas.

Pembicaraan Trump-Baradar terjadi selama 35 menit. Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengemukakan, Baradar tidak memiliki alasan dalam masalah Afghanistan yang enggan melepaskan tahanan Taliban.

"Baradar berkata kepada Trump, 'Ini adalah hak yang melekat dari Afghanistan bahwa semua poin dari perjanjian ini dilaksanakan sesegera mungkin sehingga perdamaian dapat datang ke Afghanistan,'"kata Mujahid.

Dalam perjanjian yang disepakati AS-Taliban, salah satu poin yang ditandatangani adalah melakukan pembebasan hingga 5.000 tahanan Taliban. Namun, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menolak untuk mengimplementasikan bagian dari perjanjian itu.

Ghani mengatakan masalah itu harus dinegosiasikan. Akan tetapi Taliban menuntut sekitar 5.000 tahanan dibebaskan sebelum pembicaraan damai dimulai.

Mujahid mengutip Baradar mengatakan pada Trump, "Jangan biarkan siapapun bertindak menentang perjanjian yang ditandatangani dan membuat Anda tetap terlibat dalam perang yang berkepanjangan." Sedangkan Trump mengatakan kepada Baradar, dia akan segera meminta Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berbicara dengan Ghani

"Sehingga hambatan terhadap pembicaraan antar-Afganistan dapat dihapus," kata Mujahid merujuk pada janji upaya AS.

Trump memberikan beberapa detail diskusi dengan menyatakan pembicaraan itu berjalan dengan baik. Taliban dikatakan sedang mencari cara untuk mengakhiri kondisi saat ini dan AS mencoba menyelesaikannya. "Kami memiliki percakapan yang panjang dan baik hari ini,” kata Trump.

Presiden AS ini menolak untuk mengatakan apakah panggilan itu adalah yang pertama dengan Baradar, salah satu pendiri Taliban dan kepala politik. Pakistan membebaskan Baradar dari penjara pada Oktober 2018 untuk memimpin tim negosiasi Taliban.

Tapi, pembicaraan ini adalah percakapan pertama yang diketahui antara seorang presiden AS dan seorang pemimpin kelompok. Mantan wakil khusus AS untuk Afghanistan dan Pakistan, James Dobbins, mengatakan dia yakin tidak ada presiden AS sebelumnya yang memiliki kontak seperti itu.

"Berbicara dengan presiden adalah...penyampaian utama. Administrasi sebelumnya akan menganggap ini menjual diri sendiri dengan murah, atau menjual aset yang cukup besar dengan nilai jauh di bawah nilai," kata Dobbins.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement