REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Setidaknya 23 orang tewas dan puluhan lainnya dilaporkan hilang akibat tanah longsor yang terjadi di beberapa kota di Negara Bagian Sao Paulo, Brasil, Selasa (3/3). Proses pencarian korban masih dilakukan.
Badai dan hujan lebat melanda kota Guaruja, Santos, dan Sao Vicente di Sao Paulo dalam beberapa hari terakhir. Hal itu menyebabkan bencana tanah longsor tak terhindarkan.
Guaruja adalah kota yang paling parah terdampak. Petugas penyelamat dan personel pemadam kebakaran tewas tertimbun longsor saat sedang berusaha mencari korban hilang di kota tersebut.
Menurut laporan BBC, kedua petugas itu berusaha menyelamatkan seorang anak yang terkubur di bawah reruntuhan. Namun saat melakukan hal tersebut, longsor susulan terjadi.
Ratusan orang di Guaruja dilaporkan telah mengungsi. Gubernur Sao Paulo Joao Doria menyatakan simpati kepada mereka yang terdampak bencana. "Saya menyatakan solidaritas saya kepada mereka yang menderita karena hujan lebat ini," kata dia melalui akun Twitter pribadinya.
Tak hanya Sao Paulo, badai turut menyebabkan lingkungan miskin di pinggiran Rio de Janeiro dilanda banjir. Sedikitnya 5.000 warga terpaksa mengungsi.
Situasi di sana semakin tak kondusif karena adanya pertentangan antara masyarakat dan Wali Kota Rio de Janeiro Marcelo Crivella. Crivella menyalahkan penduduk atas terjadinya banjir. Dia dengan tajam mengkritik polah warganya yang kerap membuang sampah sembarangan.
sumber : AP
Advertisement