REPUBLIKA.CO.ID, STOCKHOLM - Negara-negara Eropa Utara yang terkenal dengan permainan ski dan kegiatan bersaljunya, mengalami musim dingin terhangat setelah berminggu-minggu berada pada suhu tinggi. Di ibu kota Swedia, Stockholm, pohon ceri mekar pada Januari karena sebagian besar negara itu mencatat suhu enam hingga tujuh derajat celcius lebih tinggi dari biasanya sejak Desember.
"Ini adalah musim dingin terpanas dalam sejarah tercatat di Swedia selatan dan tengah," kata Institut Meteorologi dan Hidrologi Swedia (SMHI) dalam sebuah pernyataan pada AFP seperti dilansir Malay Mail, Rabu (4/3).
Negara tetangga Swedia yakni Norwegia, Denmark, dan Finlandia juga mengalami suhu tinggi. Beberapa perusahaan telah praktis memberikan pakaian ski, topi, dan pakaian musim dingin lainnya jauh sebelum musim berakhir. Di Uppsala, sekitar 70 kilometer utara Stockholm, ini adalah musim dingin terhangat sejak 1722 atau hampir 300 tahun.
Di seberang perbatasan di Finlandia, lebih dari separuh negara mencatat suhu pada Januari merupakan suhu paling ringan yang pernah ada. Lembaga meteorologi negara mengatakan suhu berkisar tujuh sampai delapan derajat lebih tinggi dari rata-rata.
Norwegia mengalami musim dingin paling ringan sejak pencatatan dimulai pada 1900. Suhu melebihi norma musiman sebesar 4,5 derajat.
Hal yang sama berlaku untuk Denmark, negara paling selatan di wilayah tersebut. Musim dingin, yang secara resmi berakhir pada hari terakhir Februari, terlihat suhu lima derajat di atas normal.
"Jika musim dingin ini tetap teringat, ini akan menjadi seperti musim dingin yang tidak pernah tiba," ujar Mikael Scharling dari Denmark Meteorological Institute. Tidak biasanya tempat-tempat olahraga musim dingin di kota-kota seperti Oslo, Stockholm, dan Helsinki tidak bersalju pada Januari.