Rabu 04 Mar 2020 20:24 WIB

Iklan untuk Jatuhkan Bernie Sanders Bernilai Tinggi

Kelompok yang menyerang kandidat presiden AS Bernie Sanders tidak wajib ungkap pendonornya.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Mantan kandidat calon presiden Partai Demokrat AS Bernie Sanders
Foto: AP Photo/Carolyn Kaster
Mantan kandidat calon presiden Partai Demokrat AS Bernie Sanders

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON --  Ada laporan tentang anggaran iklan satu miliar dolar AS untuk menyerang kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) Bernie Sanders. Media Inggris The Independent Rabu (4/3) melaporkan kelompok yang menggunakan anggaran itu tidak wajib mengungkapkan pendonornya dalam perkembangan yang cukup mengkhawatirkan bagi Sanders dan pendukung senator asal Vermont tersebut.

Laporan itu menyebutkan komite Big Tent Project Fund mencapai 868.000 dolar AS. Itu merupakan serangan terbaru setelah serangan-serangan iklan sebelumnya terhadap Sanders. Kelompok itu sebelumnya menghabiskan 5 juta dolar AS untuk menyerang Sanders di Nevada dan primary South Carolina.

Baca Juga

Media AS Politico mengatakan organisasi nonprofit yang dikenal uang gelap karena tidak diizinkan untuk mengungkapkan pendonornya mengatakan dokumen yang terdapat di Federal Election Commission hanya mengungkapkan 10 negara bagian. Semua negara bagian itu menggelar primary di Super Tuesday.

"Sekarang siapa yang membiayai iklan-iklan ini? Mengapa mereka membiayai iklan-iklan ini? Ya karena sistem politik kami korup," kata Sanders pada Senin (1/3) lalu.

Organisasi tersebut diketuai oleh Jonathan Kutt. Mantan staf Senator dari West Virginia Joe Machin. "Sosialis Bernie Sanders menjanjikan dunia, tapi apa ongkosnya? pengeluaran 60 triliun dolar AS dan kenaikan pajak untuk kelas menengah tertinggi, apa kerugian sebenarnya? Donald Trump empat tahun lagi," kata salah satu iklan tersebut.

Sayap moderat Partai Demokrat memperkuat barisan mendukung mantan wakil presiden Joe Biden. Sanders mengatakan ia akan menentang politikus Partai Demokrat yang mapan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement