REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST - Hongaria pada Rabu (4/3) membenarkan dua kasus pertama virus corona pada dua mahasiswa asal Iran. Iran menjadi salah satu negara yang paling terdampak virus corona di luar China.
Perdana Menteri Viktor Orban mengatakan di laman Facebook miliknya: "Kami mencatat infeksi individu pertama, atau lebih tepatnya dua orang, yang harus kami rawat inap. Mereka belum menunjukkan gejala, namun kenyataannya infeksi tersebut terkonfirmasi."
Kepala institut nasional untuk penyakit menular, Janos Szlavik menyebutkan dua mahasiswa itu pulang ke rumahnya di Iran selama liburan tahun baru. Salah satunya melapor untuk diperiksakan kesehatannya setibanya di Hongaria guna memastikan bahwa ia tidak terinfeksi corona. Szlavik menolak memberikan keterangan perihal kampus mereka.
Istri dari salah satu mahasiswa itu dan teman perempuan mahasiswa satunya kini diisolasi. Pemerintah setempat pun sedang melacak jejak siapa saja yang sempat melakukan kontak dengan dua mahasiswa tersebut.
Epidemik tersebut menyebar lebih luas ke seluruh dunia pada Rabu, dengan kasus terkonfirmasi hampir mendekati 100.000 kasus secara global. Italia mempertimbangkan penutupan seluruh sekolah, pusat budaya dan acara publik, saat para ekonom memperingatkan dampak terhadap ekonomi akibat virus corona.