Jumat 06 Mar 2020 06:21 WIB

UNESCO: Virus Corona Akibatkan 300 Juta Siswa Libur Sekolah

Banyak negara menutup sekolah menyikap wabah corona.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nashih Nashrullah
Banyak negara menutup sekolah menyikap wabah corona. Penumpang menunjukkan gambar ilustrasi coronavirus pada ponselnya di  Bandara Guangzhou, Provinsi Guangdong, China, Kamis (23/1).  Wabah Virus Wuhan di China telah memakan korban 17 orang meninggal dan ratusan lainnya positif terjangkit.
Foto: Alex PlavevskiEPA-EFE
Banyak negara menutup sekolah menyikap wabah corona. Penumpang menunjukkan gambar ilustrasi coronavirus pada ponselnya di Bandara Guangzhou, Provinsi Guangdong, China, Kamis (23/1). Wabah Virus Wuhan di China telah memakan korban 17 orang meninggal dan ratusan lainnya positif terjangkit.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS – Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menyatakan hampir 300 juta siswa di seluruh dunia harus meliburkan diri karena virus corona, Kamis (5/3). 

Banyak negara memutuskan menutup sekolah dalam upaya menahan penyebaran virus itu. "Skala global dan kecepatan gangguan pendidikan saat ini tidak tertandingi dan jika berkepanjangan dapat mengancam hak atas pendidikan,” kata Direktur Jenderal UNESCO yang berbasis di Paris, Audrey Azoulay. 

Baca Juga

Virus corona telah menyebar dari Cina ke sekitar 80 negara. Virus ini pun menginfeksi lebih dari 95 ribu orang dan menyebabkan kematian lebih dari 3.200 orang sejak Desember tahun lalu. 

Italia merupakan negara yang baru mengumumkan untuk menutup semua sekolah dan universitas hingga setidaknya 15 Maret. Pemerintah Italia mendorong pengajaran dilakukan secara daring karena berusaha memperlambat tingkat kontaminasi di negara Eropa yang paling parah terkena dampak. 

Sebagai tanda seberapa cepat virus menyebar, Cina yang menjadi tempat wabah pertama kali ditemukan menetapkan penutupan seluruh sekolah sejak dua pekan lalu. 

Sementara itu, sembilan negara lain telah menerapkan penutupan sekolah setempat. Jika negara-negara lain yang mengalami penyebaran virus corona melakukan hal sama, jumlah siswa yang tidak melakukan pelajaran di sekolah akan bertambah. UNESCO memprediksi akan ada 180 juta siswa tambahan yang terhalangi untuk bersekolah. 

 

 

 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement