REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih mengakui bahwa AS kekurangan alat uji virus corona, karena jumlah kasus di negara itu semakin meningkat. Wakil Presiden AS, Mike Pence mengatakan, pemerintah belum dapat memberikan satu juta alat uji virus corona, karena masih kekurangan suplai.
"Kami tidak dapat memenuhi permintaan alat tes virus corona. Kami berupaya untuk memastikan bahwa alat tersebut masuh tersedia," ujar Pence saat berkunjung ke sebuah pabrik di Minnesota, dilansir BBC.
Pence mengatakan, pada akhir minggu depan pemerintah akan mendistribusikan alat uji virus corona di seluruh negara bagian. Alat tersebut akan digunakan untuk menguji 1,2 juta warga Amerika Serikat. Para pakar kesehatan khawatir, kemungkinan virus corona telah menyebar luas di AS tetapi tidak terdeteksi, karena kurangnya alat uji.
Di Washington, para pejabat di wilayah Seattle mengumumkan 20 kasus baru virus, sehingga jumlah kasus di negara itu menjadi 70. Sementara, sembilan orang AS yang berada di sebuah panti jompo di pinggiran Seattle meninggal dunia akibat virus corona. Pihak berwenang hingga kini masih menyelidiki panti jompo tersebut.
Sementara itu, di New York kasus virus korona meningkat menjadi dua kali lipat. Wali kota setempat meminta pemerintah federal agar segera mengirim alat uji.
Sekitar 200 orang telah dikarantina di negara bagian Rhode Island. Mereka diketahui baru saja kembali dari study tour ke Italia. Tiga orang di antaranya dinyatakan positif virus corona.