REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 11 dari 311 penumpang pesawat yang disewa pemerintah China dari Iran tujuan Lanzhou, Provinsi Gansu, Kamis (5/3), dinyatakan positif terpapar virus corona jenis baru atau COVID-19. Dengan tambahan tersebut, maka jumlah kasus positif COVID-19 di provinsi di wilayah barat laut China yang banyak dihuni etnis Muslim Hui itu menjadi 102.
Sebelas pasien tersebut kini sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit di Gansu dan kondisinya sudah stabil, demikian laman pemerintah daerah setempat, Jumat. Sebanyak 300 penumpang lainnya menjalani karantina sambil menunggu cek kesehatan lebih lanjut.
Media resmi setempat melaporkan bahwa pemerintah China menyewa dua unit pesawat untuk mengevakuasi warganya yang terperangkap di negeri para Mullah itu yang kini juga sedang dilanda wabah penyakit mematikan yang menyerang paru-paru. Dua pesawat carter tersebut mengangkut warga China dari Ibu Kota Iran di Teheran menuju Lanzhou. Namun kedua pesawat mendarat di kota yang dikenal sebagai pusat jajanan halal China itu dalam waktu berbeda, yakni Rabu (4/3) dan Kamis (5/3).
Data Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) menyebutkan, bahwa sebelumnya terdapat 91 warga Provinsi Gansu yang dinyatakan positif COVID-19. Dari jumlah itu 87 orang dinyatakan sembuh, dua orang masih dalam perawatan, sedangkan dua lainnya meninggal dunia.
Sampai saat ini di China terdapat 80.716 kasus positif COVID-19 dengan jumlah kesembuhan 53.890 orang dan kematian 3.045 orang. Beberapa kota di China juga telah memperketat pintu kedatangan warga negara asing, termasuk dengan menyiapkan rumah sakit khusus. Warga negara asing yang memasuki wilayah China juga diwajibkan melakukan swakarantina selama 14 hari.