Jumat 06 Mar 2020 23:27 WIB

Bom di Depan Kedubes AS di Tunisia Lukai Personel Kepolisian

Tunisia menghadapi serangkaian teror bom dari ISIS.

Tunisia menghadapi serangkaian teror bom dari ISIS. Ilustrasi Bom Bunuh Diri
Foto: Foto : MgRol112
Tunisia menghadapi serangkaian teror bom dari ISIS. Ilustrasi Bom Bunuh Diri

REPUBLIKA.CO.ID, TUNIS— Seorang gerilyawan berkendara sepeda motor meledakkan dirinya di depan Kedutaan Besar AS di Tunisia pada Jumat (6/3). 

Insiden ini melukai lima polisi, menurut laporan media setempat, dalam serangan paling serius di negara tersebut sejak musim panas. Pejabat kedutaan membenarkan serangan itu di akun Twitter resminya, dan mendesak masyarakat agar menjauhi daerah tersebut.

Baca Juga

Wartawan Reuters menyaksikan bangkai sepeda motor yang hangus dan satu kendaraan polisi yang rusak beberapa meter dari pintu utama kedutaan, saat helikopter berputar di atas kepala dan sejumlah polisi berkerumun.

Stasiun radio setempat Radio Mosaique melaporkan bahwa penyerang melukai lima petugas polisi ketika meledakkan diri. Pihaknya juga melaporkan bahwa kemungkinan ada pelaku kedua.

Suara sirene terdengar di jalan raya utama yang terhubung dengan distrik Lac, lokasi kedutaan besar, sementara Tunis dan wilayah pinggiran berada di utara.

Musim panas lalu ISIS mengaku menjadi dalang di balik tiga ledakan di ibu kota, termasuk satu ledakan di dekat Kedutaan Besar Prancis, yang menewaskan seorang polisi dan satu ledakan lainnya yang melukai lima orang saat operasi keamanan untuk membekuk tersangka.

 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement