REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY -- Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil Kuwait (DGCA) mengumumkan penangguhan semua penerbangan ke dan dari Mesir, Lebanon, Suriah, Bangladesh, Filipina, India dan Sri Lanka selama satu pekan yang dimulai Sabtu (7/3) waktu setempat. Selain itu, Kuwait juga melarang masuk siapa saja yang pernah berkunjung masuk tujuh negara itu dalam dua pekan terakhir.
Otoritas penerbangan mengatakan, pihaknya mengeluarkan surat edaran untuk semua perusahaan penerbangan yang beroperasi di Bandara Internasional Kuwait yang memerintahkan penangguhan semua penerbangan ke dan dari tujuh negara.
Dilansir Al Arabiya, informasi tersebut memuat bahwa penumpang yang singgah (transit) atau berhenti di salah satu dari tujuh negara di beberapa titik dalam perjalanan di dua minggu terakhir, juga akan dilarang memasuki Kuwait bahkan jika mereka memiliki izin tinggal atau visa yang berlaku. Namun, warga negara Kuwait yang berasal dari negara-negara tersebut akan diizinkan masuk, asalkan mereka dikarantina.
Kuwait sebelumnya telah melarang perjalanan ke dan dari China, Hong Kong, Iran, Korea Selatan, Thailand, Italia, Singapura, Jepang, dan Irak. Hingga kini Jumat (6/3) waktu setempat, Kementerian Kesehatan Kuwait melaporkan 58 kasus virus corona.
Kuwait membatalkan perayaan Hari Nasional yang dijadwalkan 25 Februari. Sejauh ini, Kuwait juga telah mengevakuasi sekitar 800 warga dari Iran. Iran tercatat memiliki korban kematian akibat korona terbanyak setelah China dan Italia sebanyak 124 kematian. Sedangkan, orang yang terpapar virus di Iran mencapai 4.747.