Ahad 08 Mar 2020 08:45 WIB

Turki Tuduh Yunani Tembakkan Peluru Tajam ke Imigran Suriah

Athena membantah pasukan mereka menggunakan peluru tajam.

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Pengungsi berjalan di perbatasan Turki-Yunani pada Ahad (1/3). Turki memutuskan untuk tak lagi menghalangi arus imigran ke Eropa.
Foto: Erdem Sahin/EPA
Pengungsi berjalan di perbatasan Turki-Yunani pada Ahad (1/3). Turki memutuskan untuk tak lagi menghalangi arus imigran ke Eropa.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Turki merilis sebuah video yang disebut sebagai gambar pasukan Yunani melepaskan tembakan peluru tajam ke arah imigran yang mencoba masuk melalui Turki. Athena membantah pasukan mereka menggunakan peluru tajam.

Ahad (8/3) video itu memperlihatkan para imigran yang mencoba menyeberangi pagar kawat. Lalu pasukan yang berada di balik pagar tersebut melepaskan tembakan ke arah mereka.

Pemerintah Turki mengatakan gambar video itu diambil pada Sabtu (7/6) di dekat perbatasan Pazarkule dari sebelah barat Turki ke arah Yunani. Video itu memperlihatkan tentara Yunani melepaskan tembakan peluru tajam.

Otensitas video tersebut belum dapat diverifikasi. Sebelumnya Kantor Berita Reuters melaporkan Yunani dan Turksi saling lempar gas air mata.

Di perbatasan yang terletak di Kastinies terlihat beberapa proyektil datang dari wilayah Turki dan ditembakan ke arah polisi Yunani. Polisi Yunani pun melepaskan tembakan gas air mata.

Sementara itu di wilayah Turki terlihat ratusan orang sedang mendorong kawat perbatasan. Sudah ribuan imigran yang berada di Turki mencoba masuk Yunani, anggota Uni Eropa.

Sejak 28 Februari lalu Turki yang menampung 3,7 juta pengungsi dari Suriah mengatakan sudah tidak sanggup menerima lebih banyak pengungsi. Mereka setuju untuk mengembalikan miliar uero bantuan yang diberikan Uni Eropa pada tahun 2016.

Di sisi lain Yunani juga menolak imigran masuk ke wilayah mereka. Tentara dan pasukan keamanan Yunani sudah berjaga-jaga di sekitar perbatasan karena dalam beberapa hari terakhir ribuan imigran berusaha menyeberangi perbatasan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement