Ahad 08 Mar 2020 12:10 WIB

Ethiopia Salahkan Boeing atas Kecelakaan Pesawat 737 Max

Ethiopia tidak menyinggung kesalahan kru atas kecelakaan pesawat.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Ethiopian Airlines
Foto: Republika
Ethiopian Airlines

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dua sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan pemerintah Ethiopia menyalahkan rancangan pesawat Boeing 737 atas kecelakaan Ethiopian Airlines pada bulan Maret tahun lalu. Hal ini tercantum dalam rancangan laporan awal pemerintah Ethiopia tentang kecelakaan tersebut.  

Ini tidak seperti laporan awal pada umumnya. Dalam rancangan laporan yang sudah menyebar di lembaga-lembaga pemerintah Amerika Serikat (AS) itu pemerintah Ethiopia sudah menyimpulkan penyebab kecelakaan dan memberikan rekomendasi.

Baca Juga

Kesimpulan dan rekomendasi biasanya baru dituliskan pada laporan akhir. Dua sumber tersebut mengatakan Dewan Keamanan Transporatasi Nasional AS (NTSB) memberikan kesempatan untuk menyampaikan kekhawatiran dan perubahan.  

Boeing menolak untuk mengomentari laporan tersebut. Menurut Bloomberg News kesimpulan pemerintah Ethiopia dalam laporan itu tidak menyinggung tentang performa awak pesawat maskapai Ethiopian Airlines dan mengungkapkan kekhawatiran mereka tentang beberapa orang yang berpartisipasi dalam penyelidikan.

Laporan awal pemerintah Ethiopia berbeda dengan laporan akhir pemerintah Indonesia tentang kecelakaan pesawat Lion Air. Dalam laporan yang dirilis bulan Oktober lalu itu Indonesia menyalahkan perangkat lunak pesawat Boeing 737 tapi juga menyinggung tentang kesalahan penerbang dan krunya.  

Penerbangan 302 Ethiopian Airlines jatuh enam menit setelah lepas landas dari bandara Addis Ababa. Kecelakaan ini menewaskan 157 penumpang dan awak pesawat. Sejak itu tidak ada negara yang mengizinkan penerbangan menggunakan pesawat Boeing 737 Max.

Ethiopian Airlines tidak menanggapi permintaan komentar. Sementara Kementerian Transportasi Ethiopia juga belum dapat dimintai komentar.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement