REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA - Uni Emirat Arab (UEA) bergabung dengan dunia internasional pada Ahad (8/3) merayakan Hari Perempuan Sedunia yang ditandai setiap tahun pada 8 Maret. Perayaan ini adalah pengakuan atas peran perempuan dan kontribusi aktif mereka terhadap pembangunan politik, budaya, sosial, dan ekonomi.
UEA telah mengambil sikap kuat dalam memberdayakan wanita, menetapkan standar baru berdasarkan model unik yang diambil dari visi Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan, pendiri UEA. Pendekatan ini diambil dari peran alami para putri-putri UEA dalam visi kepemimpinan saat ini untuk masa depan. Perempuan berdiri sebagai mitra aktif dalam proses pembangunan negara dan memainkan peran vital dalam meningkatkan generasi masa depan.
Dalam rilis yang diterima Repubika dari Kedutaan UEA, kaum perempuan di Uni Emirat Arab saat ini disebut telah memegang portofolio jabatan menteri. Selain itu keanggotaan perempuan UEA tercatat dalam Dewan Nasional Federal dan mewakili negara mereka sebagai duta besar di negara-negara di seluruh dunia. Kaum hawa di UEA juga disebut berperan penting dalam bidang peradilan.
Pada hari ini, perempuan UEA merayakan pencapaian besar beberapa tahun terakhir. Dukungan mengalir dari Sheikha Fatima binti Mubarak, Ketua Umum Persatuan Wanita Umum (GWU), Presiden Dewan Tertinggi untuk Ibu dan Anak, dan Ketua Tertinggi Yayasan Pengembangan Keluarga (FDF) di UAE.
Presiden Sheikh Khalifa bin Zayed Al Nahyan telah menegaskan bahwa perempuan Emirati menempati 50 persen Dewan Nasional Federal negara itu. Kondisi tersebut memperkuat rencana negara itu menuju pemberdayaan penuh perempuan Emirat di seluruh sektor vital. Keputusan ini bertujuan untuk lebih memberdayakan perempuan Emirat dan meningkatkan kontribusi mereka untuk pembangunan.