REPUBLIKA.CO.ID, BEWDLEY -- Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dikecam oleh beberapa warga ketika ia mengunjungi daerah yang dilanda banjir di Inggris tengah, Ahad (8/3), setelah air surut. Bulan lalu adalah Februari terbasah untuk Inggris, dengan serangkaian badai yang membawa banjir luas ke banyak daerah. Johnson berulang kali dikritik oleh politikus oposisi di puncak banjir karena tidak mengunjungi komunitas yang terkena dampak.
Dengan banjir sekarang surut, Johnson pada hari Ahad mengunjungi Bewdley di Inggris tengah untuk melihat operasi pemulihan.
Rekaman televisi menunjukkan seorang pria berteriak "Pengkhianat!" kepada perdana menteri. Beberapa orang juga mencemooh Johnson, sementara yang lain bertanya mengapa dia menunggu sampai sekarang.
Beberapa warga mengatakan mereka senang bahwa dia sekarang telah mengunjungi. "Tidak ada air di sini tetapi Anda masih bisa melihat pengaruhnya. Kami senang akhirnya melihatnya di sini."kata penduduk lokal Paul Smith, yang rumahnya terendam banjir.
Berbicara kepada wartawan selama kunjungannya, Johnson mengatakan bahwa kunjunganya saat keadaan darurat akan mengalihkan pekerjaan layanan darurat banjir.
"Terlalu mudah bagi seorang perdana menteri untuk datang ke suatu tempat di tengah keadaan darurat. Tidak begitu mudah jujur untuk layanan darurat karena mereka kemudian dialihkan dari pekerjaan mereka selama berjam-jam," jelas Boris.
Menurut Boris, yang dia lakukan sejak banjir dimulai adalah mengoordinasikan respons nasional. Selain itu ia juga melihat apa yang dapat dilakukan dalam beberapa bulan dan tahun mendatang untuk memastikan bahwa Inggris benar-benar siap untuk mengatasi dampak banjir.
Kementerian keuangan mengatakan pada hari Sabtu (7/3) mengatakan akan menggunakan pernyataan anggaran hari Rabu (11/3) untuk menetapkan dua kali lipat pengeluaran untuk pertahanan banjir menjadi 5,2 miliar pound selama enam tahun.