REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH - Arab Saudi memberlakukan karantina sementara di Provinsi Qatif serta menangguhkan semua kegiatan sekolah dan kampus di seluruh negeri. Hal itu disebabkan karena adanya empat kasus baru virus corona atau Covid-19 di wilayah tersebut, sehingga total kasus di seluruh Saudi menjadi 11 orang.
"Pekerjaan di semua lembaga publik dan swasta dihentikan sebagai tindakan pencegahan penyebaran penyakit, dengan pengecualian fasilitas vital yang menyediakan layanan keamanan dan ketentuan yang diperlukan," kata sebuah pernyataan kementerian dalam negeri Saudi.
Seorang warga mengatakan, pembatas berupa blok semen ditempatkan di jalan utama ke Qatif. Penduduk lain melaporkan, banyak orang bergegas ke toko-toko kelontong di Qatif setelah karantina dimulai.
Kementerian dalam negeri Saudi mengatakan, pihaknya menunda pergerakan masuk dan keluar Qatif sambil memastikan penduduk yang kembali dapat mencapai rumah masing-masing. Pemerintah menegaskan pasokan komersial ke provinsi itu masih berlanjut.
Qatif yang memiliki populasi Muslim Syiah yang besar, juga merupakan wilayah yang memproduksi minyak. Namun, diperkirakan tidak akan berdampak pada produksi minyak Saudi.
Karantina menimbulkan kebencian di Qatif kepada pemerintah Saudi yang didominasi Sunni. Kaum minoritas Syiah pun mengeluhkan diskriminasi dan marginalisasi, tetapi dibantah oleh pemerintah.
Kementerian kesehatan Saudi mengatakan orang-orang yang baru didiagnosis terdiri atas tiga perempuan, dan satu laki-laki. Mereka telah melakukan kontak dengan seseorang positif corona yang baru kembali dari Iran melalui Uni Emirate Arab. Tetapi seseorang ini tidak mengungkapkan kunjungannya ke pihak berwenang.
Riyadh mengumumkan langkah pencegahan lain, kemarin. Termasuk menangguhkan semua kegiatan pendidikan dan Alquran di masjid-masjid di negara. Semua sekolah dan universitas negeri dan swasta juga akan ditangguhkan dari Senin sampai pemberitahuan lebih lanjut. Langkah pembelajaran jarak jauh atau dari rumah akan dilaksanakan.
Pertandingan olahraga terbesar Saudi yang rencananya dimulai pada 23 Maret juga telah ditunda hingga pemberitahuan lebih lanjut. Dalam upaya pencegahan lain, Pemerintah Saudi membatasi penyeberangan darat dengan UEA, Kuwait, dan Bahrain untuk truk komersial. Saudi mengatakan, kedatangan penumpang akan terbatas pada tiga bandara Saudi.
Sebelumnya, pemerintah Saudi mengatakan, pasien terinfeksi corona telah ke Iran atau Irak atau melakukan kontak dengan orang-orang yang mengunjungi negara-negara itu, rumah bagi situs-situs suci Syiah. Pembatasan di Qatif juga dapat meningkatkan ketegangan antara Arab Saudi dan Iran.
Pada Kamis lalu, Riyadh mengecam Teheran karena memberikan warga negara Saudi masuk selama wabah virus ini. Saudi telah melarang perjalanan ke Iran. Sebab, Iran juga merupakan negara dengan jumlah kasus infeksi dan kematian terbanyak setelah China dan Italia.