Senin 09 Mar 2020 12:41 WIB

PM Baru Malaysia Tiba di Istana Raja Ajukan Kabinet

Muhyiddin Yassin menggantikan Mahathir yang mundur dari perdana menteri.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
PM Malaysia Muhyiddin Yassin
Foto: EPA
PM Malaysia Muhyiddin Yassin

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Perdana Menteri Malaysia yang baru, Muhyiddin Yassin tiba di Gerbang Utama Istana Negara Malaysia pada Senin (9/3) pukul 10.47 waktu setmpat. Ia dijadwalkan menyerahkan susunan kabinet kepada Raja Malaysia Sultan Abdullah Shah. Sementara, PM akan mengumumkan kabinetnya ke seluruh negeri pada petang nanti sekitar pukul 17.00 di Putrajaya.

"Setelah mendapat persetujuan raja, Muhyiddin diperkirakan akan mengungkap kabinetnya pada jam 5 sore hari itu di Putrajaya," ujar pernyataan resmi Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan dikutip Channel News Asia, Senin.

Baca Juga

Muhyiddin (72 tahun) dilantik sebagai perdana menteri kedelapan Malaysia di Istana Negara, Kuala Lumpur pada 1 Maret. Koalisi baru pun dibentuk oleh Party Pribumi Bersatu Malaysia dari Muhyiddin, Organisasi Nasional Melayu Bersatu, Parti Islam Se-Malaysia dan lainnya yang mengambil alih kekuasaan federal dari mantan koalisi yang berkuasa, Pakatan Harapan.

Penggantian itu terjadi setelah pengunduran diri Mahathir Mohamad yang tak terduga sebagai perdana menteri pada 24 Februari lalu. Pengunduran diri Mahathir terjadi setelah koalisi Pakatan Harapan runtuh di tengah-tengah konflik kekuasaan, yang menjerumuskan negara ke dalam kekacauan politik.

Sebelumnya, Muhyiddin Yassin berjanji akan memilih menteri yang bersih, berintegritas, dan berkapasitas. Ia bertekad menciptakan pemerintah yang bersih, berintegritas, dan bebas korupsi.

"Saya juga sadar bahwa apa yang rakyat mau ialah sebuah pemerintah yang bersih, berintegritas, dan bebas korupsi. Buat permulaan ini, saya berjanji akan melantik anggota kabinet dari kalangan individu yang bersih, berintegritas dan berkaliber," katanya dalam pidato yang disiarkan media resmi pemerintah di Putrajaya.

Muhyiddin mengatakan, pemerintah yang dia pimpin akan memberi keutamaan kepada usaha-usaha untuk meningkatkan integritas dan mengatur pemerintah yang baik. Ia akan berusaha memberantas praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement