REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia di Roma mengeluarkan imbauan bagi WNI di Italia untuk mengikuti ketentuan pemerintah setempat. Imbauan itu disampaikan sesudah penandatanganan keputusan memberlakukan "kontrol yang lebih ketat untuk seluruh Italia" atau lockdown (mengunci) negara tersebut terkait penyebaran virus corona.
Menurut pernyataan tertulis KBRI Roma yang diterima di Jakarta, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte telah menandatangani keputusan untuk pemberlakuan ketentuan yang mengatur penghentian dan penundaan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak di ruang publik, penghentian seluruh kegiatan kompetisi olahraga, penutupan museum maupun perpustakaan, dan lain sebagainya.
Pemerintah negara tersebut juga membatasi pergerakan masyarakat dengan hanya memperbolehkan perjalanan untuk keperluan bekerja dan kepentingan mendesak lain seperti berbelanja kebutuhan sehari-hari dan keperluan yang berkaitan dengan kesehatan.
Penutupan sekolah dan universitas juga diperpanjang hingga 3 April. Layanan transportasi umum masih disediakan dengan volume yang disesuaikan. Semua penumpang diminta mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk jarak aman antarpenumpang, yakni satu meter antara satu penumpang dan yang lain.
"Terkait dengan (keputusan) ini, KBRI Roma telah mengeluarkan imbauan (No. S-045/PSB/III/2020, 10/03/2020) yang pada intinya mengimbau WNI untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Italia," kata pernyataan KBRI Roma.
WNI yang berada di Italia diminta untuk tetap tenang, meningkatkan kewaspadaan, dan mengikuti ketentuan pemerintah setempat. KBRI Roma pun menghentikan layanan konsuler untuk sementara waktu bagi WN asing, sedangkan layanan paspor dan SPLP bagi WNI masih tetap dilakukan dengan membuat perjanjian terlebih dahulu.
Hingga Senin petang waktu setempat, Kementerian Kesehatan Italia mencatat sebanyak 7.985 kasus positif Covid-19 dengan korban jiwa sebanyak 463 orang, sementara 724 orang sembuh. Di antara mereka yang didiagnosis positif terjangkit virus corona, 2.936 menjalankan isolasi di rumah masing-masing, 4.316 dirawat di rumah sakit, dan 733 orang dalam perawatan intensif.