REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki mengumumkan kasus pertama orang yang terpapar virus corona jenis baru, Rabu (11/3) pagi waktu setempat. Pemerintah mengatakan, seluruh tindakan pencegahan tengah dijalankan.
"Seorang warga negara Turki laki-laki dinyatakan positif terkena virus corona tadi malam," ujar Menteri Kesehatan Fahrettin Koca seperti dikutip Anadolu Agency, Rabu.
Koca mengatakan, individu yang terinfeksi tertular virus setelah kembali dari Eropa. Kini, dia tengah menjalani masa isolasi.
"Kondisi umum pasien baik. Semua anggota keluarganya dan mereka yang melakukan kontak dengannya sedang dalam pengawasan," ujarnya.
Diagnosis dini dari pasien masih dibuat. Menurut Koca, infeksi virus di Turki masih sangat terbatas. Satu atau lebih kasus virus korona baru ini, kata dia, tidak boleh dianggap sebagai epidemi.
"Virus corona baru tidak lebih kuat dari tindakan yang akan kami ambil. Seorang pasien yang dikarantina tidak dapat mengancam masyarakat. Tolong jangan pergi ke luar negeri kecuali itu wajib. Kita harus mengikuti pedoman kementerian untuk menjaga diri terhadap virus korona," katanya.
Koca menegaskan, Turki merencanakan cara bejuang melawang virus corona. "Turki akan berjuang secara nasional melawan masalah global ini," ujarnya.
Bulan lalu, Turki menutup perbatasannya dengan Iran yang warganya banyak terinfeksi virus corona. Turki juga membatalkan semua penerbangan ke negara itu.
Virus corona pertama kali terdeteksi Desember 2019 di Wuhan, China. Korban kematian global dari virus ini kini mencapai lebih dari 4.260, dengan lebih dari 118.100 kasus dikonfirmasi. Virus penyebab penyakit Covid-19 ini telah menyebar ke enam benua dan lebih dari 100 negara.