Rabu 11 Mar 2020 13:11 WIB

Taliban Siap Tukar Tahanan dengan Pemerintah Afghanistan

Taliban menyiapkan kendaraan untuk menjemput anggota dalam pertukaran tahanan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pasukan Taliban(VOA)
Foto: VOA
Pasukan Taliban(VOA)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Taliban sudah mengirimkan mobil-mobil yang disiapkan untuk menjemput anggota mereka yang akan dibebaskan pemerintah Afghanistan dalam kesepakatan tukar tahanan. Mereka mengatakan akan menghormati kesepakatan itu dengan menyerahkan 1.000 pasukan pemerintah Afghanistan.  

Melalui media sosial Twitter, juru bicara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan pemerintah akan dekrit mengenai detail proses tukar tahanan ini. Sediq Sediqqi menambahkan pembebasan anggota Taliban tergantung dengan perkembangan keamanan dan perdamaian.

Baca Juga

"Pemerintah Afghanistan sudah meraih kerangka kerja, pembebasan tahanan akan berdasarkan reduksi tingkat kekerasan yang signifikan," kata Sediqqi, Selasa (10/3).

Di markas politik Taliban di Doha, seorang pemimpin senior kelompok tersebut mengatakan mereka sudah mengirimkan beberapa mobil ke daerah Penjara Bagram, sebelah utara Kabul. Kendaraan-kendaraan itu akan menjemput anggota Taliban.

"Setelah pembicaraan kami dengan (utusan khusus Amerika Serikat (AS) untuk Afghanistan) Zalmay Khalilzad pada hari Senin, di mana ia menyampaikan pada kami pembebasan 5.000 tahunan kami, kami mengirim kendaraan untuk menjemput mereka," katanya.

Khalilzad menghadiri pelantikan Ghani pada Senin kemarin di Kabul. Presiden terpilih itu sebelumnya menolak membebaskan tahanan Taliban.

Anggota Taliban yang ditahan pemerintah Afghanistan diperkirakan akan dibebaskan pada Rabu (11/3). Kesepakatan tukar tahanan itu bagian dari perjanjian yang ditanda tangani AS dan kelompok radikal tersebut bulan lalu.

Perjanjian itu membuat AS dan NATO dapat menarik sisa pasukannya dari perang yang berlangsung selama 18 tahun. Taliban yang meminta adanya kesepakatan tukar tahanan ini.

Alasannya sebagai langkah untuk membangun sikap saling percaya, sebelum nantinya mereka akan menggelar perundingan langsung dengan pemerintah Afghanistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement