REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Kementerian Kesehatan Vietnam pada Rabu (11/3) melaporkan 35 kasus virus corona. Sebagian besar pasien yang terinfeksi merupakan penularan dari luar negeri atau kasus impor.
Sebanyak 13 penumpang dalam penerbangan Vietnam Airlines dengan rute London-Hanoi pada 2 Maret, dinyatakan positif korona. Sebagian besar merupakan warga Inggris dan Vietnam yang telah melakukan perjalanan ke sejumlah negara di Eropa, termasuk Italia. Kasus terbaru yakni seorang pramuniaga berusia 29 tahun di provinsi Danang yang melakukan kontak dengan dua turis yang positif corona.
Hingga saat ini belum ada kasus kematian akibat virus corona di Vietnam. Kementerian Kesehatan menyatakan, sejak 13 Februari Vietnam tidak mencatat ada kasus baru. Sebelumnya, 16 pasien yang terinfeksi virus corona telah sembuh.
Pada Senin lalu, Vietnam menangguhkan perjalanan bebas visa bagi delapan negara di Eropa. Penangguhan itu berlaku untuk warga negara Denmark, Norwegia, Finlandia, Swedia, Inggris, Jerman, Prancis, dan Spanyol.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, secara global virus corona telah merenggut sekitar 4000 nyawa dan lebih dari 113 ribu kasus telah dikonfirmasi. Di sisi lain, sekitar 64 ribu pasien telah pulih dari infeksi virus tersebut.
Korban meninggal dunia akibat virus corona di Italia melonjak 36 persen, Rabu (11/3). Badan Perlindungan Sipil Italia megatakan, angka kematian naik 168 per hari ini, sehingga menjadikan total kematian akibat corona di Italia menjadi 631 jiwa.
Kenaikan jumlah kematian itu merupakan yang terbesar sejak penularan terungkap pada 21 Februari lalu. Menurut Reuters, dan worldometers, jumlah total kasus di Italia naik menjadi 10.149 dari sebelumnya 9.172 yang meningkat 10,7 persen.
Italia merupakan negara Eropa paling terpukul atas wabah virus corona. Total kasus di Italia menjadi nomor dua terbanyak setelah China sebagai pusat penyebaran virus.
Advertisement