Rabu 11 Mar 2020 15:36 WIB

Gedung Putih Ajak Raksasa Teknologi Dunia Tangani Corona

Gedung Putih ajak raksasa teknologi mengendalikan wabah corona di AS.

Gedung Putih ajak perusahaan teknologi mengendalikan wabah corona di AS (Foto: corona di AS)
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Gedung Putih ajak perusahaan teknologi mengendalikan wabah corona di AS (Foto: corona di AS)

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih akan mengundang raksasa teknologi dunia, seperti Facebook, Google, Amazon, Twitter, Apple, dan Microsoft Corp melakukan koordinasi dalam rangka mengendalikan wabah corona. Pasalnya, covid-19 sudah menginfeksi hampir 1.000 orang di Amerika Serikat (AS), dan lebih dari 100.000 secara global.

Pertemuan tersebut akan dipimpin Kepala Teknologi AS, Michael Kratsios, dengan beberapa perusahaan yang berpartisipasi melalui telekonferensi (pertemuan berbasis elektronik secara langsung di antara tiga atau lebih partisipan manusia). Namun, pihak perusahaan tidak memberikan komentar lebih lanjut mengenai pertemuan tersebut.

Baca Juga

Sebelumnya, pejabat Gedung Putih bertemu anggota dari maskapai penerbangan, industri keuangan, dan kesehatan untuk membahas cara bagaimana menahan dampak dari penyebaran virus corona. Pertemuan tersebut membahas langkah-langkah untuk meningkatkan ekonomi AS dan penghasilan pekerja terhadap dampak wabah, serta mendorong kinerja pasar saham yang sedang anjlok.

Sebelumnya, sudah enam orang di Seattle meninggal karena penyakit yang disebabkan virus corona baru, atau yang disebut COVID-19, menurut beberapa pejabat. Pejabat Kesehatan pada badan Kesehatan Masyarakat Seattle dan King County, Dr Jeff Duchin, sebelumnya mengumumkan peningkatan jumlah kematian dari dua menjadi enam di Negara Bagian Washington.

Sementara itu, belum bisa dipastikan terkait pemerintahan Trump yang mempertimbangkan akan mengeluarkan deklarasi darurat menyangkut bantuan pendanaan. Dana itu ditujukan untuk membantu pembayaran biaya-biaya yang dikeluarkan negara bagian dan daerah dalam menangani virus corona.

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement