REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kematian akibat virus corona tipe baru atau penyakit yang kini dinamai Covid-19 di Italia menembus 827 jiwa, Kamis (12/3). Dalam satu hari selama 24 jam, Pemerintah Italia melaporkan 196 kematian baru.
Kepala Perlindungan sipil negara, Angelo Borelli mengatakan, jumlah kasus Covid-19 naik menjadi 10.590. Sehingga secara total orang yang terkena dampak corona, termasuk kematian mencapai 12.462. "Sebanyak 196 lebih banyak kematian tercatat selama 24 jam terkahir," kata dia.
Borelli mengatakan, angka-angka itu tidak sepenuhnya menggambarkan situasi sebab pihak berwenang tidak mencakup semua data di wilayah Lombardy sebagai pusat penyebaran virus paling parah. Untuk mengatasi persebaran virus, Pemerintah Italia menerapkan penutupan berbagai sektor, seperti sekolah dan universitas hingga seluruh acara dan pertemuan telah dibatalkan.
Italia menjadi negara terparah di Eropa yang menghadapi kasus dan kematian akibat Covid-19. Sementara di dunia, Italia menduduki urutan kedua setelah China dari jumlah kematian dan kasus, disusul Iran dan Korea Selatan.
Berdasarkan data Kementerian Luar Negeri RI melalui KBRI Roma, terdapat setidaknya 1.239 warga negara Indonesia yang tinggal di wilayah-wilayah terdampak Covid-19 di Italia. Namun hingga kini, Pemerintah RI belum berencana memulangkan WNI dari negara Eropa itu.
Virus corona baru muncul di Wuhan, China, Desember lalu. Kini, virus telah menyebar ke 116 negara. Jumlah kematian global saat ini mendekati 4.300 jiwa, dengan sekitar 118 ribu kasus dikonfirmasi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, wabah corona sebagai pandemi global.