REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Donald Trump pada Rabu menunda perjalanan dari Eropa ke Amerika Serikat, kecuali untuk Inggris, selama 30 hari mulai Jumat. Hal itu dilakukan di bawah tekanan yang meningkat untuk mengambil langkah pencegahan terhadap penyebaran virus corona.
Trump mengambil langkah dramatis itu di saat ia berjuang untuk mengatasi tekanan di sektor kesehatan maupun ekonomi. Langkah tersebut sekaligus menanggapi kritik bahwa Trump belum mengambil langkah serius terkait ancaman virus corona.
"Kami sedang menyusun kekuatan penuh untuk melindungi rakyat Amerika," ujar Trump dalam pidatonya di Ruang Oval Gedung Putih.
"Ini adalah upaya paling agresif dan komprehensif untuk menghadapi virus asing dalam sejarah modern," katanya.
Trump mengatakan Eropa menjadi salah satu penyebab penyebaran virus corona tipe baru, Covid-19, di Amerika Serikat. Covid-19 telah menewaskan sedikitnya 37 orang dan menginfeksi 1.281 orang.
Pembatasan perjalanan ke Eropa sama dengan apa yang dikatakan Trump terkait membatasi penerbangan dari China ketika penyakit itu menyebar dengan liar di sana.
Uni Eropa gagal mengambil langkah pencegahan dan membatasi perjalanan dari China dan tempat-tempat yang terkena virus corona lainnya. Akibatnya, sebagian besar tempat di Amerika Serikat dibanjiri pelancong dari Eropa.
Ketika kinerja pasar saham AS kembali anjlok akibat dampak Covid-19, Trump akan mengambil tindakan darurat untuk memberikan bantuan keuangan bagi pekerja yang sakit, dikarantina, atau dirawat karena penyakit tersebut.
Trump menginstruksikan Departemen Keuangan untuk menunda pembayaran pajak tanpa bunga atau penalti untuk bisnis dan individu tertentu yang terkena dampak. Trump juga menginstruksikan Administrasi Bisnis Kecil (instansi pemerintah Amerika Serikat yang memberikan dukungan kepada pengusaha dan bisnis kecil) untuk menyediakan modal dan likuiditas kepada perusahaan yang terkena dampak virus corona.