REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pejabat Gedung Putih bertemu dengan petinggi-petinggi industri teknologi Amerika Serikat (AS). Mereka membahas respons untuk mengatasi wabah virus corona dan cara pemerintah bekerja sama dengan sektor swasta.
AS sudah melaporkan 1.312 kasus virus yang juga dikenal dengan nama Covid-19 itu. Virus tersebut menewaskan 38 orang di AS.
Chief Technology Officer AS Michael Kratsios membahas rencana untuk meluncurkan database teks jurnal ilmiah yang berkaitan dengan virus corona. Ia juga meminta perusahaan teknologi menggunakan alat seperti 'kecerdasan artifisial untuk membantu penelitian medis yang dapat memberikan masukan ke koleksi database tersebut'.
"Terobosan teknologi perusahaan-perusahaan dan platform media sosial besar akan memainkan peran penting dalam upaya gabungan ini," kata Kratsios, Kamis (12/3).
Gedung Putih mengatakan perusahaan-perusahaan yang ambil bagian dalam telekonferensi ini antara lain Amazon.com Inc, Apple Inc, Cisco Systems, Facebook Inc, Alphabet Inc, IBM, Microsoft, dan Twitter. Sejumlah pejabat badan kesehatan dan lembaga federal lainnya juga terlibat dalam telekonferensi itu.
Topik lain yang juga dibahas dalam pertemuan tersebut adalah meningkatkan koordinasi berbagi informasi dan mengidentifikasi praktik terbaik untuk menghilangkan penyebaran informasi palsu. Gedung Putih mengatakan para peserta pertemuan juga membahas upaya komunitas teknologi mengembangkan kerja jarak jauh.
Gedung Putih juga bertemu dengan sejumlah petinggi industri penerbangan, keuangan, dan kesehatan. Mereka membahas cara untuk meredam dampak penyebaran Covid 19.
Pertemuan-pertemuan ini kontras dengan perintah Gedung Putih yang meminta pejabat kesehatan untuk merahasiakan pertemuan-pertemuan virus corona. Langkah tidak biasa yang membatasi informasi dan menghambat respons pemerintah dalam mengatasi wabah.