REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan yang belum matang adalah salah satu pantangan bagi perempuan hamil yang harus memperhatikan diet demi kesehatan janin. Bagaimana dengan steak atau steik yang tingkat kematangannya tidak sempurna alias medium?
Menurut dokter ahli kandungan Ivan Sini, ada syarat yang harus dipenuhi sebelum perempuan hamil menyantap steak yang kematangannya tidak sempurna.
“Idealnya, harus makan yang betul-betul matang dalam tiga bulan pertama kehamilan,” kata Ivan dalam peluncuran menu steik karambia di restoran Cikang, Jakarta, Kamis (12/3).
Setelah trimester awal terlewati, ada kelonggaran untuk kaum Hawa yang gemar menyantap daging steak yang lebih juicy dan tidak alot.
Ivan mengatakan, daging adalah makanan ideal untuk dikonsumsi ibu hamil karena kaya zat besi. “Banyak orang takut makan daging. Takut ada kista atau myom. Namun, daging itu komponen sehat untuk ibu hamil,” kata dia.
Namun, ia menegaskan, sebaiknya ibu hamil memilih restoran yang makanannya terjaga kebersihannya untuk menekan risiko infeksi saluran cerna.
Steak well done yang matang sempurna biasanya kering dan tidak juicy dengan tampilan cokelat. Lemak dan “jus” dalam daging sudah habis karena dimasak dalam waktu lama. Dagingnya menjadi tidak terlalu empuk.
Mereka yang ingin steak lebih juicy dapat memilih tingkat kematangan medium rare yang bagian dalamnya masih terlihat merah dan tingkat kematangannya hingga 60 persen.
Bisa juga ibu hamil memilih steak dengan kematangan medium yang bagian dalam dagingnya masih agak kemerahan. Selain itu, medium well yang hampir matang sempurna tetapi tidak sekeras well done juga bisa dipilih. Tingkat kematangannya sekitar 80 persen.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
