REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN — Sebanyak 113 pasien virus Corona tipe baru, Covid-19, di Iran meninggal pada Ahad (15/3). Itu merupakan jumlah kematian tertinggi dalam kurun satu hari.
“Dalam 24 jam terakhir, 1.209 kasus (Covid-19) baru telah dikonfirmasi. Dengan total 113 kematian dalam 24 jam terakhir, jumlah kematian telah mencapai 724 (jiwa),” kata penasihat Menteri Kesehatan Iran, Alireza Vahabzadeh, melalui akun Twitter pribadinya, dikutip laman Gulf News.
Saat ini masih terdapat hampir 13 ribu kasus Covid-19 di Iran. Menurut Ali Reza Zali, pejabat Iran yang diberi mandat memimpin penanganan wabah Covid-19, jika kasus infeksi terus bertambah, fasilitas kesehatan di negaranya akan kewalahan menangani pasien.
“Jika tren berlanjut, tidak akan ada kapasitas yang cukup,” kata Zali. Fasilitas kesehatan Iran diketahui sedang berada di bawah sanksi keras Amerika Serikat (AS).
Guna menekan lonjakan kasus, Pemerintah Iran telah menyerukan warganya mengurangi aktivitas di luar ruangan. “Orang-orang harus membatalkan semua perjalanan dan tinggal di rumah sehingga kita dapat melihat situasi membaik dalam beberapa hari mendatang,” ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Kianoush Jahanpour.
Iran merupakan salah satu negara yang terdampak wabah Covid-19 cukup parah di luar Cina. Bahkan Iran telah menjadi pusat wabah di kawasan Timur Tengah.