REPUBLIKA.CO.ID, BENGALURU - Sejumlah perusahaan eceran besar asal Amerika Serikat (AS), termasuk penyedia perlengkapan olahraga Nike, mengumumkan akan menutup tokonya pada Ahad (15/3). Hal ini dilakukan demi mengurangi potensi penyebaran virus corona, COVID-19.
Gerai-gerai penjualan Nike di Kanada, Eropa Barat, Australia, dan Selandia Baru rencananya ditutup mulai 16 hingga 27 Maret 2020, menurut perusahaan itu melalui sebuah pernyataan. Sementara gerai di Korea Selatan, Jepang, sebagian besar China, dan sejumlah negara lainnya justru masih beroperasi seperti biasa.
Perusahaan pakaian olahraga Under Armour juga menyatakan akan menutup seluruh gerai di Amerika Utara mulai Senin hingga sekitar dua pekan ke depan. Lululemon Athletica, perusahaan serupa dari Kanada, melakukan hal yang sama terhadap gerai di Amerika Utara dan Eropa.
Di seluruh AS, Nike dan Lululemon mempunyai lebih dari 650 gerai. Sedangkan Under Armour mengoperasikan hampir 190 gerai di Amerika Utara, menurut laporan tahunan terakhir perusahaan tersebut.
Pandemi COVID-19, yang terlebih dahulu memaksa penutupan sekolah serta menghentikan kegiatan dan pertandingan olahraga di AS, telah menurunkan penjualan gerai perusahaan-perusahaan eceran. Kondisi ini terjadi setelah pemerintah mengimbau agar masyarakat tetap tinggal di rumah.
Akan tetapi, penjualan secara daring masih terus dilakukan. Sebelumnya, pada awal bulan ini Nike menutup sementara kantor pusat perusahaan wilayah Eropa di Belanda setelah mendapati seorang pegawai terinfeksi virus corona.