Selasa 17 Mar 2020 03:03 WIB

PM Norwegia Buat Konferensi Khusus Anak Tanya Jawab Corona

Konferensi pers PM Norwegia untuk anak-anak tertutup bagi jurnalis dewasa.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg. (Guardian)
Foto: Guardian
Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg. (Guardian)

REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg dijadwalkan menggelar konferensi pers untuk anak-anak guna menjawab pertanyaan mereka tentang virus corona tipe baru Covid-19 pada Senin (16/3). Solberg didampingi dengan Menteri Anak dan Keluarga Kjell Ingolf dan Menteri Pendidikan Guri Melby.

"Banyak anak-anak memiliki pertanyaan tentang virus corona. Inilah sebabnya mengapa pemerintah, bekerja sama dengan NRK Supernytt dan Aftenposten Jr, mengadakan konferensi pers terpisah untuk anak-anak. Konferensi pers tidak terbuka untuk jurnalis dewasa," kata Solberg, dikutip laman the Independent.

 

Hingga Ahad (15/3) lalu, Norwegia telah mencatat 1.077 kasus Covid-19 dengan dua kematian. Negara tersebut telah mengambil beberapa langkah guna mencegah penyebaran yang kian meluas, antara lain menutup pelabuhan dan bandara terhitung sejak Senin. 

 

Terkait konferensi pers khusus untuk anak-anak, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menerbitkan panduan kesehatan mental, mencakup saran bagi orang tua untuk membantu buah hati mereka menghadapi kecemasan akibat wabah Covid-19. Hal itu dianjurkan dilakukan melalui kegiatan kreatif seperti bermain dan menggambar. 

 

"Diskusikan Covid-19 dengan anak-anak melalui cara yang jujur dan sesuai usia. Jika anak-anak Anda memiliki keprihatinan, atasi mereka secara bersama-sama mungkin mengurangi kecemasan mereka," kata dokumen WHO. 

 

WHO pun menerbitkan saran khusus tentang cara membantu anak-anak mengatasi stres selama wabah berlangsung. Ia menganjurkan orang tua merespons reaksi anak-anaknya dengan cara yanh mendukung. 

 

"Berikan fakta tentang apa yang telah terjadi, jelaskan apa yang terjadi sekarang, dan beri mereka informasi yang jelas tentang bagaimana mengurangi risiko infeksi oleh penyakit dengan kata-kata yang dapat mereka pahami tergantung pada usia mereka," kata WHO. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement