Selasa 17 Mar 2020 07:33 WIB

Somalia dan Tanzania Konfirmasi Kasus Corona Pertama

Somalia menangguhkan semua penerbangan internasional selama 15 hari ke depan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nidia Zuraya
Virus corona (ilustrasi).(www.freepik.com)
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).(www.freepik.com)

REPUBLIKA.CO.ID, DODOMA -- Dua negara di Afrika, Tanzania dan Somalia, mengonfirmasi kasus virus corona atau covid-19 pertamanya. Menteri Kesehatan Tanzania Ummy Mwalimu meminta kepada warganya untuk tetap tenang.

Dia menjelaskan, kasus tersebut bermula dari seorang wanita berusia 46 tahun di negaranya yang setelah dites hasilnya positif terkena virus corona.

Baca Juga

Laporan media setempat yang dilansir Anadolu Agency, Selasa (17/3), menyebutkan, Mwalimu menjelaskan, perempuan itu sebelumnya pada 3 Maret lalu meninggalkan Tanzania untuk melakukan perjalanan ke Belgia. Perempuan ini juga mengunjungi Swedia dan Denmark antara 3-13 Maret sebelum kembali ke Belgia dan kemudian ke Tanzania.

Tak hanya Tanzania, Somalia juga mengumumkan kasus infeksi virus corona pertamanya. Melalui akun twitter, Kementerian Kesehatan Somalia menyatakan pemerintah mengonfirmasi kasus virus corona pertama di negaranya.

"Kasus, yang dikonfirmasi hari ini adalah yang pertama. Pasien adalah warga negara Somalia yang melakukan perjalanan kembali ke negara itu setelah kembali dari China," kata kementerian itu dalam akun Twitter Senin (16/3) waktu setempat.

Untuk menindaklanjuti kasus infeksi corona tersebut, Menteri Penerbangan Somalia Abdullahi Salad Omaar melakukan langkah pencegahan. Somalia menangguhkan semua penerbangan internasional selama 15 hari ke depan mulai Rabu (18/3). Menteri Penerbangan Abdullahi Salad Omaar mengumumkan pada hari Senin.

Virus corona muncul di Wuhan, Cina Desember lalu, dan telah menyebar ke setidaknya 146 negara dan wilayah. Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan wabah itu pandemi.

Dari 173 ribu kasus yang dikonfirmasi, jumlah kematian sekarang melebihi 6.600, sementara lebih dari 77.500 telah pulih, menurut Worldometer, sebuah situs web yang mengumpulkan nomor kasus baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement