REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan mereka akan mempekerjakan lebih banyak dokter untuk mengatasi pandemi virus corona atau Covid 19. Mereka termasuk dokter-dokter Kuba yang berada di Brasil, peserta program medis yang dibatalkan pada akhir 2018 lalu.
Pada Selasa (17/3), Kementerian Kesehatan mengatakan awalnya mereka hanya mempekerjakan warga negara Brasil. Tapi setelah itu, mereka akan mencoba membawa dokter-dokter Kuba. Dokter-dokter Kuba yang sudah ada di Brasil itu merupakan korban perang kata-kata antara Presiden Bolsonaro dan Havana.
Bolsonaro, mantan kapten angkatan darat yang berhaluan sayap kanan sudah lama menyerang Kuba yang komunis. Sebab, negara itu memiliki hubungan kuat dengan pemerintahan Brasil sebelumnya yang kiri.
Hampir 9.000 dokter Kuba yang sebagian besar bekerja di wilayah terpencil dan kumuh di seluruh wilayah Brasil beranjak pulang ke rumah pada November 2018 lalu setelah Havana menarik mereka. Bolsonaro mengatakan para dokter itu 'budak kerja' karena pemerintah Kuba menarik 75 persen gaji mereka.
Namun, kata Kementerian Kesehatan Brasil, sekitar 1.800 dokter tidak pulang ke Kuba dan siap untuk dipekerjakan. Kuba dikenal dengan layanan kesehatannya.
Salah satu ekspor terbesar Kuba adalah layanan kesehatan. Sebab, lebih dari 50 ribu pekerja kesehatan mereka bekerja di lebih dari 60 negara.
Walaupun gaji mereka kecil tapi lebih baik dibandingkan standar bekerja di Kuba. Kementerian Kesehatan Brasil mengatakan untuk mengatasi pandemi Covid 19 itu mereka juga akan memanggil mahasiswa kedokteran tingkat akhir.