Selasa 17 Mar 2020 13:09 WIB

Kolombia Tutup Perbatasan untuk Cegah Virus Corona Menyebar

Negara-negara Amerika Latin termasuk Kolombia memperketat perbatasan.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Seorang pria memakai bendera Kolombia di punggungnya.( REUTERS / Marcos Brindicci )
Foto: REUTERS / Marcos Brindicci
Seorang pria memakai bendera Kolombia di punggungnya.( REUTERS / Marcos Brindicci )

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOTA -- Kolombia akan menutup perbatasan untuk mencegah penyebaran virus corona yang kini dikenal Covid 19. Pada Selasa (17/3), Presiden Kolombia Ivan Duque mengatakan penutupan tersebut dilakukan hingga 30 Mei.

Sejauh ini, Kolombia mengkonfirmasi 54 kasus virus corona Covid 19. Pandemi tersebut sudah menginfeksi 174.100 dan menewaskan 6.700 orang di seluruh dunia.

Baca Juga

Negara-negara Amerika Latin memperketat perbatasan untuk memperlambat penyebaran Covid 19. Peru mengerahkan personel militer di jalan, Kosta Rika juga menutup perbatasan, dan Paraguay memberlakukan jam malam.

Walaupun kawasan itu belum terdampak separah Asia atau Eropa tapi pemerintah-pemerintah negara Amerika Latin sudah agresif menahan penyebaran. Mereka menutup kota-kota dan bandara internasional.

Di sisi lain, tidak semuanya bergerak dengan tempo yang sama. Selain itu, ada pergesekan antara El Salvador dan Meksiko setelah presiden El Salvador menuduh Meksiko mengizinkan orang-orang yang terinfeksi Covid 19 terbang ke San Salvador.

Sementara, hubungan diplomatik Kolombia dengan Venezuela mendingin setelah saling membuka informasi tentang penyebaran virus. Tapi, Kolombia tetap tidak mengakui pemerintahan Presiden Nicolas Maduro.  

Maduro telah memerintahkan karantina di seluruh Venezuela. Kebijakan itu mulai berlaku Selasa setelah negara itu mengkonfirmasi 33 kasus infeksi Covid 19.  

Presiden Peru Martin Vizcara mengatakan pemimpin-pemimpin Argentina, Chile, Uruguay, Paraguay, Bolivia, Kolombia, Ekuador, dan Brasil akan berbicara melalui telekonferensi. Mereka akan menganalisis dan mengkoordinasikan aksi untuk mengatasi pandemi corona.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement