REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran saat ini membebaskan sekitar 85 ribu tahanan termasuk tahanan politik. Hal ini dilakukan untuk mencegah virus corona agar tidak menyebar secara signifikan. Namun, pemerintah belum bisa memastikan kapan untuk mengembalikan mereka lagi ke penjara.
"Sekitar 50 persen dari mereka yang dibebaskan adalah tahanan terkait keamanan dan politik. Kami mengambil tindakan pencegahan untuk menghadapi wabah corona," kata Juru Bicara Kementerian Hukum Iran Gholamhossein Esmaili, Selasa (17/3) dikutip dari Reuters.
Namun, Esmaili tidak bisa memastikan kapan mereka akan dikembalikan ke penjara. "Sementara ini hanya itu yang dilakukan untuk mencegah virus corona," kata dia.
Pelapor Khusus PBB untuk Hak Asasi Manusia di Iran mengatakan pihaknya telah meminta pemerintah Iran untuk membebaskan semua tahanan politik dari penjara yang penuh sesak dan penuh penyakit. Tujuannya adalah untuk membantu membendung penyebaran virus corona.
Jumlah kematian virus corona di Iran telah mencapai 853 orang dan total 14.991 orang telah dikonfirmasi terinfeksi di seluruh negeri. Ini merupakan salah satu wabah nasional terburuk. "Pada awal Maret banyak tahanan Iran yang telah terinfeksi virus corona," kata dia.