REPUBLIKA.CO.ID, OVIEDO -- Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez merilis paket bantuan keuangan terbesar dalam sejarah demokrasi negara itu hingga 200 miliar Euro atau 220 miliar dolar AS (Rp 3.190 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.500). Hal itu dilakukan untuk menghadapi virus corona yang dikenal sebagai Covid-19.
Total angka bantuan keuangan tersebut setara dengan seperlima dari PDB Spanyol. "Kami tidak akan meninggalkan siapa pun di belakang. Negara akan menghadapi goncangan ekonomi," katanya dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa (17/3) waktu setempat, dilansir Anadolu Agency, Rabu (18/3).
Sanchez yang seorang ekonom dan pemimpin Partai Sosialis Spanyol itu mengatakan, siapa pun yang secara ekonomi rentan oleh virus corona, akan dapat mengandalkan dukungan negara. Spanyol, negara yang bergantung pada sektor pariwisata dan jasa, telah melihat indeks pasar sahamnya, IBEX 35, yang kehilangan 40 persen nilainya dalam waktu kurang dari sebulan.
Sejauh ini, lebih dari 100 ribu orang pegawai telah diberhentikan sementara dan ribuan usaha kecil terpaksa menutup pintu mereka. Untuk mengurangi kegagalan ekonomi yang membesar, pemerintah menjanjikan stimulus sekitar 200 miliar Euro pada Selasa (17/3), di mana 117 miliar Euro akan berasal dari sektor publik.
Paket tersebut termasuk moratorium pembayaran hipotek untuk orang-orang yang terkena dampak buruk dari krisis virus Covid-19 ini. Pemerintah akan menyetop pengeluaran dan menjamin air, listrik, dan internet bagi rumah tangga yang rentan.
Sementara, sekitar 100 juta Euro dalam paket stimulus itu akan digunakan untuk menjamin likuiditas demi perputaran roda bisnis Spanyol. Pemerintah Spanyol juga mengumumkan bahwa semua pekerja mandiri yang kehilangan bisnis karena krisis akan menerima bantuan khusus. Selain itu, 30 juta Euro dijanjikan untuk para peneliti yang mencoba mengembangkan vaksin Covid-19.
Sanchez juga menyerukan rantai solidaritas yang dimulai dengan mendorong tuan tanah, kreditor, dan semua pelaku ekonomi untuk membuat keputusan yang penuh simpatik selama krisis terjadi. "Ini adalah waktu yang luar biasa yang membutuhkan tindakan luar biasa," kata Sanchez.
Dalam satu jam setelah pertama kali mengumumkan paket stimulus, Spanyol IBEX 35 melonjak 6 persen. Spanyol adalah negara yang terkena dampak terburuk keempat di dunia akibat Covid-19. Negara itu telah mencatatkan 491 kematian akibat corona, dari 11 ribu kasus lebih yang dikonfirmasi.
Sementara, Italia, negara yang terkena dampak terburuk wabah corona di Eropa, telah menyetujui paket stimulus baru untuk melindungi ekonomi negaranya. Menteri Ekonomi Italia Roberto Gualtieri mengatakan bahwa paket itu akan mencakup berbagai langkah dengan nilai 25 miliar Euro atau 28 miliar dolar (Rp 406 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.500).