Kamis 19 Mar 2020 02:03 WIB

Jerman Kucurkan 125 Juta Euro untuk Pengungsi Suriah

Turki menganggap dana bantuan yang diberikan Uni Eropa tidak memadai

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Pengungsi baru Idlib, Suriah(Republika)
Foto: Republika
Pengungsi baru Idlib, Suriah(Republika)

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN — Kanselir Jerman Angela Merkel mengucurkan dana bantuan untuk pengungsi Suriah yang telantar di perbatasan Turki. Keputusan itu diambil setelah dia melakukan telekonferensi dengan Presiden Turki Recep Tayip Erdogan, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Selasa (17/3).

“Jerman telah mengalokasikan 25 juta euro ditambah 100 juta euro untuk bantuan kemanusiaan, dan ini sekarang harus cepat menjangkau orang-orang (Suriah di perbatasan Turki),” kata Merkel kepada awak media di Berlin.

Merkel menyambut gencatan senjata sementara yang saat ini berlangsung di Provinsi Idlib, Suriah. Dia menekakan perlunya gencatan senjata yang berkelanjutan di sana.

Merkel pun sempat membahas masalah migrasi saat berdiskusi dengan Erdogan, Macron, dan Johnson. Topik utama yang mereka bicarakan adalah kesepakatan migrasi yang dijalin Turki dan Uni Eropa pada 2016.

“Kami telah menyatakan keinginan kami untuk menawarkan lebih banyak dukungan finansial jika perlu,” ujar Merkel.

Dalam kesepakatan migrasi 2016, Turki bersedia menampung pengungsi Suriah yang ingin menyeberang ke Eropa. Sebagai imbalannya, Uni Eropa memberikan dana bantuan enam miliar euro dan perjalanan bebas visa ke Benua Biru bagi warga Turki.

Namun Turki menganggap dana bantuan yang diberikan Uni Eropa tidak memadai untuk membiayai kebutuhan para pengungsi. Sejauh ini Turki telah menampung 3,7 juta pengungsi Suriah. Jumlah itu diprediksi akan bertambah karena pertempuran di Provinsi Idlib masih berlangsung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement