REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemerintah Israel mencatat pasien virus corona atau Covid-19 naik 40 persen menjadi 427 orang dalam waktu 24 jam. Kementerian Kesehatan Israel mengatakan pemeriksaan massal kemungkinan akan dilakukan di negara itu.
Otoritas setempat telah meminta warga untuk tetap berada di dalam rumah dan menyetujui adanya pemantauan dari pemerintah terhadap aktivitas masyarakat guna menekan penyebaran virus. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan 3.000 pemeriksaan dapat dilakukan per harinya di Israel.
Di samping di fasilitas kesehatan, Israel juga menyediakan pemeriksaan dalam unit "drive-through" yang dapat diakses oleh para pengendara.
"Kita akan menghadapi ratusan pasien baru yang ditemukan tiap harinya dan kemungkinan jumlahnya akan lebih banyak," kata direktur jenderal di Kementerian Kesehatan, Moshe Bar Siman-Tov ke Radio Army.
Pihak kementerian menerangkan 304 pasien positif Covid-19 dari total 427 orang dalam kondisi kritis. Akan tetapi, otoritas terkait belum melaporkan ada korban jiwa akibat Covid-19.
Di wilayah Tepi Barat, yang diduduki pasukan Israel, petugas kesehatan Palestina melaporkan 44 pasien positif tertular Covid-19. Namun, sampai saat ini belum ada pasien yang dilaporkan positif tertular di sepanjang perbatasan Gaza.