REPUBLIKA.CO.ID, SANTIAGO -- Presiden Cile Sebastian Pinera mengumumkan bencana darurat pandemi virus corona jenis baru atau Covid-19 selama 90 hari. Pemerintah Cile mengerahkan segala upaya untuk mencegah penyebaran pandemi Covid-19 dengan membatasi aktivitas warga, serta menjamin pasokan makanan dan kebutuhan dasar lainnya.
Anggota militer dikerahkan untuk mengawasi pembatasan tersebut yang berlaku mulai Kamis (19/3) pagi. Pembatasan aktivitas warga akan dilakukan secara progresif sambil memantau situasi.
"Keadaan ini ditujukan untuk mempersiapkan diri kita dalam menghadapi apa yang ada di depan," ujar Pinera dalam sebuah pidato dari istana kepresidenan La Moneda.
Pinera mengatakan, sejauh ini ada 238 kasus virus corona yang dikonfirmasi di Cile. Namun belum ada kasus kematian. Cile telah menutup sekolah dan perbatasan, serta melarang pertemuan publik.
Pinera mengatakan, pemerintah menjamin keamanan di rumah sakit dan menjaga pasokan makanan serta obat-obatan. Sebelumnya, situasi di Cile agak memanas akibat aksi protes yang menuntut kesetaraan.
Politisi Cile pada awal pekan ini telah menunda referendum tentang konstitusi baru yang dijadwalkan pada 26 April. Konstitusi baru tersebut menjadi tuntutan utama para pemrotes. Namun, aksi protes akhirnya berhenti karena pandemi virus corona jenis baru atau Covid-19.